PWNU Jatim: Padepokan Dimas Kanjeng Harus Ditutup dan Diusut!

PWNU Jatim: Padepokan Dimas Kanjeng Harus Ditutup dan Diusut!

Rois Jajeli - detikNews
Sabtu, 01 Okt 2016 17:40 WIB
Padepokan Dimas Kanjeng (Foto: Imam Wahyudiyanta/detikcom)
Surabaya - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur meminta padepokan Dimas Kanjeng pimpinan Taat Pribadi untuk ditutup. Menurutnya, padepokan itu bukan pondok pesantren dan pengikut Kanjeng juga harus mendapatkan rehablitasi.

"Kita berharap Padepokan Dimas Kanjeng ditutup dan diusut sesuai kesalahannya," kata Katib Syuriah PWNU Jatim Syafrudin Syarif di kantor PWNU, Jalan Masjid Al Akbar, Surabaya, Sabtu (1/10/2016).

Baca Juga: Bukan Kiai, Dimas Kanjeng Salahgunakan Agama untuk Menipu

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi bukan kiai dan menyalahgunakan agama untuk menipu masyarakat dengan mengimingi-imingi dana yang disetorkan korban akan berlipatganda.

"Aparat terkait juga harus betul-betul serius dan mengusut tuntas orang-orang disekitar Taat Pribadi. Karena penipuan ini tidak hanya dilakukan Taat saja tapi ada padepokan, ada pengurus," tuturnya.

Baca Juga: Marwah Daud: Dimas Kanjeng Tak Menggandakan Uang, Tapi Mengadakan

NU juga miris dan kasihan melihat para korban penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng dan komplotannya. Mereka sudah terlanjur menjadi pengikut Taat Pribadi, harus disadarkan dan direhablitasi.

"Beliau-beliau yang menjadi korban harus direhabilitasi. Nanti kita kerjasama dengan instansi terkait dan pemerintah harus serius merehabilitasi," katanya.

"Korban direhabilitasi kejiwaannya, karena korban ini terkena pengaruh ilmu sejenis gendam," tandasnya. (roi/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads