Tak hanya menyebabkan kemacetan lalu lintas, lapak pedagang ini juga mengotori jalan. Sebab banyak pedagang maupun pembeli yang tidak peduli dengan kebersihan area sekitar pasar. Hal ini menyebabkan aroma kurang sedap menyeruak di kawasan tersebut.
Untuk itu, Pemkot Pangkalpinang mulai membenahi kawasan pasar tradisional ini. Bangunan pasar direvitalisasi dan pedagang yang berjualan di jalan juga mulai ditertibkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pedagang permanen yang memiliki kios di dalam pasar dipindahkan di sisi depan, tepatnya di area parkir di samping jalan raya. Sementara parkir kendaraan dipindahkan di kantong-kantong parkir yang telah disiapkan oleh Dishubkominfo. Lokasinya tak jauh dari Pasar Pagi.
![]() |
Sedangkan pedagang yang berjualan di jalan tetap diperbolehkan, hanya saja pengaturannya lebih ditertibkan. Setelah revitalisasi selesai, pedagang di pinggir jalan dapat memilih untuk masuk ke dalam pasar atau tetap berjualan di pinggir jalan.
Menurut Fitriansyah, hal ini cukup adil karena para pedagang tersebut hanya berjualan sementara.
"Yang jualan di jalan itu pedagang sementara, jadi kami tetap beri ruang agar dapat berjualan di sana. Tapi kita jaga ketertibannya," terang Fitriansyah.
![]() |
Revitalisasi ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 3,8 miliar. Dana ini tak hanya digunakan untuk revitalisasi kios, namun juga sanitasi, lalu lintas dan lingkungan pasar.
"Kondisi pasar ini memang harus dibenahi. Kita tata secara terpadu," ujarnya.
(khf/fdn)