Loyalis Novanto Sebut 3 Nama yang Berpeluang Gantikan Akom Jadi Ketua DPR

Loyalis Novanto Sebut 3 Nama yang Berpeluang Gantikan Akom Jadi Ketua DPR

Wisnu Prasetiyo Adi Putra - detikNews
Jumat, 30 Sep 2016 16:45 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Zaki Alfarabi
Jakarta - Plt Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir memberikan isyarat kuat penggantian posisi Ketua DPR Ade Komarudin (Akom). Selain nama ketua umum mereka, nama sekretaris Fraksi Golkar Aziz Syamsudin dan anggota Fraksi Golkar Bambang Soesatyo disebut oleh Kahar.

"Bisa saja, bisa Pak Aziz Syamsudin, ini kan cocok, secara tampang juga oke. Ada juga Pak Bambang (Soesatyo)," ujar Kahar sambil sedikit tertawa di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Kahar meyakini, pergantian dalam alat kelengkapan dewan merupakan hal yang wajar. Jika itu terjadi tidak akan menimbulkan gejolak di internal partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kahar menambahkan, pergantian Ketua DPR sebagai alat kelengkapan dewan mutlak menjadi kewenangan Fraksi Partai Golkar.

"Nggak perlu diupayakan kalau kita mau (ganti Akom -red), tinggal kirim surat kan selesai. Ketua DPR ini kan alat kelengkapan dewan sama kaya Ketua Komisi nggak perlu ada upaya susah-susah. Itu kan orang kita, kita ganti," beber Kahar.

"Fraksi kirim surat selesai. Tapi dia mau dia (Novanto -red) jadi Ketua DPR? Kan dia sekarang sibuk jadi ketua umum," imbuhnya.

Ia pun meyakini Akom tidak akan mempermasalahkan jika posisinya nantinya diisi kembali oleh Novanto. Akom tidak punya hak tolak seperti yang tertera dalam UU MPR, DPR, DPRD, DPD (MD3).

"Namanya anggota partai masa dia mau seumur hidup di situ. Dulu Pak Aziz dulu Ketua Komisi sekarang diganti Pak Bamsoet," ungkapnya.

"Itu aturan dan ada dalam UU MD3 jadi nggak ada hak tolak. Ini tolong biasa saja. Itu biasa saja. Tidak akan ada gejolak, Ketua DPR itu alat kelengkapan dewan," sambung dia.

Wartawan kemudian bertanya, apakah nama Novanto sudah resmi akan diajukan kembali menjadi Ketua DPR, Kahar menjawab santai. Dia menyatakan, keputusan tersebut dikembalikan ke rapat DPP.

"Semuanya nanti juga kan melewati mekanisme partai. Nanti kalau sepakat kan tinggal dibawa di rapat DPP. Kalau memang dia (Novanto) ya kita lihat nanti. Bisa juga Pak Aziz, bisa juga saya yang menjadi Ketua DPR," papar dia.

"Sampai saat ini Pak Novanto belum menunjukkan keinginan," tambahnya. (wsn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads