"Itu karena salah paham, ojek online turunkan penumpang di stasiun, dipikir Opang ambil penumpang. Padahal, dia hanya angkat telepon," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, di lokasi Bhakti Sosial Polda Metro Jaya di Rusin Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (30/9/2016).
Buntut dari cekcok mulut tersebut, kata Awi, pengemudi ojek online Habibah Silalahi (48) mendapat bogem mentah dari opang. Pada saat pemukulan terdapat dua saksi yang melihat peristiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Awi, kedua opang itu merasa tidak terima dengar jawaban dari pengemudi ojek online sehingga mereka terlibat cekcok mulut hingga terjadi pemukulan di bagian pipi sebelah kiri.
"Selanjutnya korban mengambil pisau milik pedagang dan mengacung-acungkan pisau milik saksi Sukarti kepada opang," bebernya.
Awi mengatakan saksi Sukarti pun mengambil pisau miliknya. Saksi mengingatkan korban untuk tidak ambil pisaunya.
"Keterangan saksi dia berkata "Mbak itu pisau saya jangan diambil " dan kemudian Ibu Habibah duduk dekat dagangan saksi, selanjutnya Ibu Habibah kembali mengacung-acungkan obeng kepada Opang," imbuhnya.
Awi menjelaskan keributan tersebut segera diredam oleh warga dan anggota polri yang berjaga di sekitar Stasiun Kebayoran. Hingga kini para saksi dan korban masih menjalani pemeriksaan di Kebayoran Lama.
"Saksi Supriadi spontan menghampiri Nabil (opang) dan menariknya untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Selanjutnya saksi memanggil saudara Bayu (anggota polri) untuk melerai kejadian tersebut. Saat ini baik korban maupun opang masih berada di polsek untuk pemeriksaan," pungkasnya. (ed/aan)