Padepokan Dimas Kanjeng Jadi Wisata Dadakan

Padepokan Dimas Kanjeng Jadi Wisata Dadakan

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Jumat, 30 Sep 2016 10:56 WIB
Foto: Imam/detikcom
Probolinggo - Padepokan Dimas Kanjeng Taat Abadi di Probolinggo mendadak menjadi destinasi wisata bagi masyarakat sekitar. Warga yang penasaran asyik melihat-lihat padepokan yang berdiri di atas lahan 30 hektar ini.

Padepokan Dimas Kanjeng tepatnya berlokasi di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur.
Warga berbondong-bondong menonton padepokan Dimas Kanjeng. (Foto: Imam/detikcom)Warga berbondong-bondong menonton padepokan Dimas Kanjeng. (Foto: Imam/detikcom)


Warga dari luar desa dan kecamatan banyak yang berdatangan. Bukan untuk menjadi pengikut ataupun mengikuti istigasah, namun mereka antusias hanya untuk melihat seperti apa wujud padepokan yang pimpinannya dituduh telah melakukan penipuan berkedok penggandaan uang itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga hanya diizinkan melihat bagian luar dan halaman padepokan saja. Namun warga tak diizinkan masuk ke bangunan-bangunan yang ada dan areal tenda tempat pengikut bertempat tinggal.

"Saya tahunya dari berita. Penasaran lalu ngajak suami ke sini. Sebelumnya belum pernah ke sini," ujar Wiwik, warga Kecamatan Besuk kepada detikcom, Jumat (30/9/2016).

Wiwik menilai padepokan Dimas Kanjeng cukup bagus. Namun bila padepokan dibangun dengan uang haram, maka bagus secara fisik itu tak akan ada artinya. Bahkan padepokan yang telah didirikan bisa hancur seperti saat ini.

"Saya lihat di video, itu bisa mengeluaran uang, gimana caranya ya? Kalau ternyata menipu, ya sama saja bohong. Uangnya jadi haram," kata Wiwik.

Wandi, salah satu warga Kecamatan Kraksaan datang untuk melihat Padepokan Dimas Kanjeng karena juga penasaran. Sebelumnya ia sudah pernah lewat di dekat padepokan.

"Saya pernah lewat pas istigasah. Pengikutnya banyak, rumahnya Dimas Kanjeng juga bagus banget. Dulu nggak bisa masuk, kalau sekarang bisa masuk dan melihat-lihat," kata Wandi.

Meski mengagumi bangunan dan jumlah pengikut yang banyak, namun Wandi tak bergabung dengan padepokan itu. Wandi mengaku ada yang aneh dengan padepokan itu karena sejak dulu sudah mendengar kabar kalau padepokan itu selalu berhubungan dengan uang. Terlebih saat ia melihat youtube yang memperlihatkan Dimas Kanjeng begitu mudahnya mengeluaran uang.

"Kalau padepokan atau pondok pesantren itu tak ada yang namanya mempersoalkan uang. Tapi herannya tetangga saya banyak yang ikut," kata Wandi.

Karena jadi wisata dadakan, maka ada gula ada semut. Banyak pedagang yang menggelar dagangannya di sekitar padepokan. Tukang parkir pun juga ketiban rezeki dari para pengunjung yang tiap hari berdatangan. (iwd/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads