Menag Lukman Hakim: Data Terakhir Ada 45 WNI yang Berhaji via Filipina

Menag Lukman Hakim: Data Terakhir Ada 45 WNI yang Berhaji via Filipina

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Jumat, 30 Sep 2016 10:58 WIB
Menag Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sudah ada 45 warga negara Indonesia (WNI) yang terdeteksi kembali dari berhaji ke Filipina secara bertahap. Tim gabungan pun telah dibentuk untuk menyelidiki persoalan tersebut.

"Sudah berangsur-angsur, kemarin data yang kami terima ada 45 WNI yang pakai paspor Filipina dari Tanah Suci, kemudian mereka tiba di Filipina," kata Lukman di sela acara pembukaan Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (POSPENAS) di halaman kantor Kemenag di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2016).

Tim gabungan yang telah dibentuk tersebut berasal dari Kemenag, Kemenkum HAM, Kemenlu, dan Polri. Lukman menyebut penyelidikan perlu dilakukan lantaran di antara para WNI yang berhaji via Filipina itu ada yang benar-benar tidak tahu tentang praktik tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena di antara mereka ada yang betul-betul korban karena tidak tahu menahu bahwa tindakannya itu adalah hakikatnya ilegal tapi juga bahwa mereka ada yang mengetahui bahwa tindakan mereka itu ilegal tapi kemudian tetap melakukannya. Bahkan ada yang justru mengambil keuntungan dari praktik-praktik yang bertentangan dengan hukum ini," papar Lukman.

Lukman pun menegaskan bahwa Bareskrim Polri telah melakukan investigasi mengenai praktik-praktik yang melanggar hukum tersebut.

"Ini yang sedang didalami Bareskrim Polri yang telah menurunkan timnya untuk melakukan investigasi," ujar Lukman.

Sebelumnya pada Selasa, 27 September lalu, Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto menegaskan pihaknya masih terus menelusuri tentang adanya 700 WNI yang berhaji lewat Filipina tersebut. Dari jumlah itu, Ari menyebut 36 orang di antaranya telah terdeteksi dan sebagian besar merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Itu orang itu sebagian besar TKI dari Malaysia, bukan berangkat dari Indonesia. Orang Indonesia via Malaysia, dia langsung berhubungan dengan tersangka yang di Filipina," ucap Ari. (dhn/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads