Pantauan detikcom di Jl HR Rasuna Said, Kamis (29/9/2016), massa membubarkan diri sekitar pukul 18.30 WIB. Demo bubar setelah Sekjen KSPI, Muhammad Rusdi melakukan pertemuan dengan perwakilan KPK.
"Mari kita kembali ke habitat masing-masing karena besok kita masih harus kerja," teriak Rusdi sebelum membubarkan massa demo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama terkait kasus dugaan korupsi bapak Ahok (Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama), terutama dalam kasus pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras. Menurut data BPK sangat kuat ada dugaan korupsi. Kemudian ada korupsi di reklamasi. Tersangkanya adalah Sunny (Sunny Tanuwidjaja). Banyak informasi Sunny adalah tangan kanan pak Ahok, yang mengatur jadwal pertemuan pak Ahok dengan seseorang," kata Rusdi kepada wartawan.
Hal lain yang disampaikan Rusdi mengenai barter dana CSR dari pengusaha Jakarta yang dikaitkannya dengan kebijakan upah murah. Lalu mengenai kritik KPK hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
"Apresiasi kami dan opini kami sangat rendah hari ini. Kami bukan benci KPK, waktu pimpinan KPK dikriminalisasi, kami membela KPK.
KPK berfungsi menjaga uang negara," kata dia.
Atas pernyataan mengenai kasus Sumber Waras, KPK meresponnya dengan berjanji akan menelaahnya apabila ditemukan bukti.
"Terkait Sunny, mereka tidak bisa membuka materi-materinya, itu masih kewenangan penyidik. Kemudian lainnya mereka masih akan mempelajari," tutup Rusdi.
Usai demo, kondisi lalu lintas di Jl HR Rasuna Said terpantau padat. Baik yang mengarah ke Jl Mampang Prapatan maupun yang mengarah ke kawasan Menteng.
(rni/Hbb)











































