Polisi dan PPATK Telusuri Donatur Abu Fauzan yang Berangkatkan WNI ke Suriah

Polisi dan PPATK Telusuri Donatur Abu Fauzan yang Berangkatkan WNI ke Suriah

Andhika Prasetia - detikNews
Kamis, 29 Sep 2016 17:59 WIB
Rikwanto/Foto: Idham Kholid/detikcom
Jakarta - Tim Densus 88 Antiteror membekuk AR alias Abu Fauzan yang merupakan fasilitator yang berangkatkan WNI ke Suriah. Polisi kini memburu pihak yang menjadi donatur.

"Dia kan masuk kategori yang mengajak, memotivasi, merekrut mereka-mereka untuk bergabung bersama ISIS. Jadi kita sedang dalami, yang jelas pasti ada kaitan dengan ISIS di Irak. Untuk yang lain, membantu dalam arti memfasilitasi dan donasi," kata juru bicara Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto di gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).

Polisi meyakini ada pihak lain yang menyokong dana bagi Fauzan. Pasalnya, tidak mungkin Fauzan termotivasi untuk memberangkatkan orang ke Suriah bila tak ada yang mendanai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka enggak mungkin bisa bergerak atau membuat orang tertarik jika tidak ada anggapan yang cukup, paling tidak cukup untuk membuat mereka pindah dari satu tempat ke tempat lain, termasuk bekal dan tiket ke ISIS," sebut Rikwanto.

Polisi menelusuri aliran dana ke Fauzan dengan menggandeng PPATK. Kuat dugaan Fauzan berkaitan dengan Bahrun Naim.

"Nah, ini yang sedang kita upayakan. Paling tidak latar belakang, dan aliran dana nya seperti apa, dan sasaran mereka untuk merekrut wilayah mana saja. Sedang ditelusuri," ungkap dia.

Sejauh ini Fauzan berhasil memberangkatkan WNI ke Suriah sebanyak 4 kali. Modus yang digunakan adalah melalui agen-agen tur sekaligus umrah.

Polisi juga melakukan pengecekan kepada agen tur yang kemungkinan digunakan oleh Fauzan. Tetapi perlu dipilah pula karena pemberangkatan dilakukan bersamaan dengan peserta tur lainnya.

"Mereka banyak menggunakan travel untuk umrah sekaligus tur. Umrahnya mengunjungi Saudi Arabia, turnya bisa pilih mana saja, bisa ke Mesir, Turki juga paling banyak itu ke Turki. Dari Turki baru masuk ke Irak, ke ISIS," kata Rikwanto. (bag/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads