Pantauan detikcom, pukul 20.48 WIB, Rabu (28/9/2016), warga bertahan karena menjaga barang-barang mereka yang belum dipindahkan. Sebagian bangunan di RW 12 yang masih tersisa adalah rumah yang menghadap sungai Ciliwung.
Hal ini dilakukan Lina (35). Dia menjaga barang-barang miliknya karena belum diangkut ke hunian kontrakan yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal yang sama dilakukan Dede (27) yang sebelumnya menetap bersama anggota Sanggar Ciliwung Merdeka . Rencananya, Dede bersama rekannya akan mendirikan tenda di area bekas penggusuran tersebut.
"Saya sama teman-teman sanggar mendirikan tenda di sini (RW 06). Kalau kami di sini menetap sampai rata semua, sampai tiga hari," ujar Dede,
Sebagian warga yang terkena gusuran sudah pindah ke sekitar Jabodetabek. Adapun warga yang kurang mampu, berkumpul di sebuah rumah sewa di daerah Poncol. Rumah yang ditempati warga tersebut dibiyai oleh Sanggar Ciliwung Merdeka.
"Ya untuk warga kurang mampulah, sementara ditempatkan di rumah, di Poncol," ujar Dede.
Aliran listrik di RW 12 sudah diputus sejak penggusuran pada tadi pagi. Listrik hanya diputus di RT 05 dan 06 RW 12 yang tersambung dari Dipo KRL Bukit Duri. Sementara di RT lain, yakni RT 7 RW 12 listrik masih tetap normal. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini