Pada saat terjadi letusan, Jean bersama rombongannya berada di atas Pos III di bawah perbukitan Plawangan Sembalun. Walau hanya melihat asap karena terhalang bukit, namun ia mendengar letusan yang cukup keras dan tanah bergetar.
"Waktu itu kami hanya melihat asap karena tertutup bukit. Bunyinya, bang! Spectacular. Sekali saja," ucap Jean menirukan suara letusan dengan mimik semringah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mendengar dan melihat fenomena alam yang bisa saja mengancam nyawanya itu, pemuda ini tak gentar. Ia tetap melanjutkan perjalanan dan berkemah di pos Plawangan Sembalun.
"Itu tidak masalah bagi kami. Kami percaya dengan guide kami. It's spectacular dan kami melihat keindahan dari puncak Rinjani," jelas Jean dengan nada bangga.
Senada dengan Jean, Supar (41) sebagai guide rombongan Jean pasrah dengan keinginan kuat para tamunya. Ditambahkan dia bahwa masih ada beberapa rombongan yang nekat menuruni jalan menuju Segara Anak.
![]() |
"Seperti suara guntur gitu. Suasananya jadi berkabut. Karena sudah bayar dan mereka yang didepan memutuskan untuk naik juga," ujar Supar yang dalam rombongannya ini berjumlah 23 orang.
Gunung Barujari meletus pada Selasa (27/9) kemarin. Sejauh ini, letusan tersebut tak mengganggu aktivitas warga atau fasilitas umum seperti bandara. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini