Integritas dan Profesionalitas Penegak Hukum Jadi Sasaran Reformasi Hukum

Integritas dan Profesionalitas Penegak Hukum Jadi Sasaran Reformasi Hukum

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 28 Sep 2016 13:26 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Integritas dan profesionalitas penegak hukum jadi salah satu instrumen sasaran reformasi hukum. Menurut Menko Polhukam Wiranto reformasi hukum akan segera dilakukan sesuai penjabaran program nawacita.

"Sekarang aparat penegak hukum apakah sudah solid? Apa semua sudah mempunyai satu kompetensi dan integritas yang memadai? Sudah belum? Nah kalau belum kan perlu perbaikan. Maka tentu reformasi hukum itu juga menyentuh bagaimana profesionalitas dari aparat penegak hukum, integritasnya, kesetiaannya, kesungguhannya, kejujurannya, itu semua akan akan kita nilai kembali," terang Menko Polhukam Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Wiranto menggelar rapat bersama sejumlah petinggi penegak hukum, hadir antara lain Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Jaksa Agung M Prasetyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kita tahu tahu, kalau bicara soal hukum paling tidak menyentuh tiga hal, instrumen hukum, aparat penegak hukum, dan budaya hukum. Kalau kita melihat kondisi hukum saat ini ketiga-tiganya memang perlu suatu reformasi, ada masalah yang kita temui di dalam wilayah-wilayah itu," sambung dia.

Dalam reformasi hukum ini, Wiranto mengajak partisipasi masyarakat karena masyarakat merupakan bagian dari upaya membangun hukum yang baik.

"Hukum ini kan kesepakatan kolektif dari bangsa, termaksud masyarakat. Kalau semua mematuhi hukum itu negara itu tertib. Yang benar, yang benar adalah benar, yang salah adalah salah. Tidak kabur tidak absurd antara benar dan salah sehingga orang akan sulit memberikan, atau katakan lah atau orang akan sulit mencari kepastian itu, kepastian tentang kebenaran jadi sulit kalau kepastian hukum itu sendiri tidak jelas dalam prakteknya. Nah itulah namanya budaya hukum," tegas dia.

"Ya nanti kit akan membangun suatu budaya hukum baru, yang mudah-mudahan bisa memberikan jaminan kepada seluruh bangsa kita bahwa Indonesia sebagai bangsa hukum telah mampu untuk menjadikan hukum sebagai sesuatu yang harus ditaati oleh semua pihak. Kalau ini sudah terjadi, sudah terbangun, maka pengaruhnya sangat besar, terhadap investasi misalnya. Investasi dari luar itu kan mencari suatu wilayah yang stabil. Ya hukumnya jelas, nggak mungkin uang masuk ke suatu tempat yang hukumnya nggak jelas, ini nanti akan bersangkut paut dengan masalah ekonomi. Ini lah yang sedang kita lakukan," tutup dia. (dra/dra)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads