Saat Tangan Ahok Terluka 'Dihajar' Ikan di Kepulauan Seribu

Saat Tangan Ahok Terluka 'Dihajar' Ikan di Kepulauan Seribu

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 27 Sep 2016 14:28 WIB
Saat Tangan Ahok Terluka Dihajar Ikan di Kepulauan Seribu
Foto: Ahok meninjau budidaya ikan di Kepulauan Seribu (Danu Damarjati/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan penyebaran 4.000 bibit dan memanen ikan kerapu di wilayah Kepulauan Seribu. Lewat penyebaran bibit ini, Pemerintah Provinsi DKI ingin bekerja sama bagi hasil budidaya ikan dengan masyarakat.

Ahok menyebar benih ikan kerapu di Perairan Karang Lebar, Kelurahan Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (27/9/2016). Budidaya ikan di keramba tengah laut ini dikerjasamakan pula dengan Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta.

Foto: Ahok meninjau budidaya ikan di Kepulauan Seribu (Danu Damarjati/detikcom)Foto: Ahok meninjau budidaya ikan di Kepulauan Seribu (Danu Damarjati/detikcom)

Ahok menaiki perahu cepat dari Pulau Pramuka menuju keramba bantuan Pemprov DKI itu. Di lokasi, sudah ada sekitar delapan sarjana STP Jakarta yang menyiapkan bibit kerapu untuk disebar di keramba. Sarjana ini akan mendampingi budidaya ikan yang dikerjakan nelayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok menginjakkan kaki di atas keramba yang bergoyang-goyang bila kebanyakan muatan itu. Dia mengambil sekantong plastik berisi bibit ikan, kemudian menumpahkannya ke keramba.

Ahok menebar bibit ikan (Danu Damarjati/detikcom)Ahok menebar bibit ikan (Danu Damarjati/detikcom)

Saat sesi foto bersama sarjana STP, Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo, serta Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan Darjamuni, keranda yang dipijak sempat goyang karena kelebihan muatan. Hampir saja Ahok tercebur ke keranda berisi bibit kerapu itu. Meski kakinya hampir tercebur, namun dia masih cukup sigap untuk menyeimbangkan kuda-kudanya lagi.

"Waduh, basah ini sepatu gue," kata Ahok melihat ke bawah, sambil tersenyum.

Ahok memegang ikan kerapu (Danu Damarjati/detikcom)Ahok memegang ikan kerapu (Danu Damarjati/detikcom)

Lanjut ke keramba lain, Ahok kemudian menyaksikan ikan kerapu yang siap dipanen. Dia mencoba menjaring ikan bertotol-totol itu dan memasukkannya ke kotak gabus.

Ditemani Mansur, pembudidaya yang mengelola keramba ini, Ahok kemudian mencoba mengambil ikan berukuran selengan orang dewasa itu. Ahok mengangkat ikan itu, namun si ikan berontak. Malah Ahok yang kena duri tajam. Ikan pun jatuh kembali ke dalam kotak gabus.

"Mau makan ikan udah dihajar duluan," seloroh Ahok.

Jari Ahok berdarah, dia langsung menyesap jari yang terluka dengan bibir sendiri. Tak lama kemudian, seorang staf menyodorkan tisu serta plester luka untuk jari Ahok.

Baju dinas warna krem yang dia kenakan cukup banyak terkena cipratan air amis. Keringat bercucuran. Dia menjelaskan, ikan yang barusan membikin luka jarinya itu bisa dijual Rp 350 ribu.

Ikan yang dipegang Ahok memberontak saat digenggam (Danu Damarjati/detikcom)Ikan yang dipegang Ahok memberontak saat digenggam (Danu Damarjati/detikcom)

"Ini Rp 350 ribu sekilo. Lu (Anda) makan di restoran bisa dijual Rp 1 juta ini," kata Ahok soal ikan berusia delapan bulan itu.

Bahkan, ada pula yang beratnya 1,5 kg dengan harga sekitar Rp 500 ribu. Ahok mendorong agar nelayan-nelayan membudidayakan ikan seperti ini. Pemerintah Provinsi DKI akan memberi bantuan permodalan. Nanti, bagi hasilnya cukup menguntungkan pihak masyarakat penggarap.

"Kita bentuk koperasi. 80 Persen buat bapak ibu, 20 persen buat kami (Pemprov DKI)," kata Ahok.

Model seperti ini diibaratkan Ahok seperti bantuan dari bos alias 'tauke' yang baik hati. Program ini sudah berusaha dijalankan sejak 2014.

Dia berujar, bantuan lain akan segera datang bagi masyarakat nelayan ini, berupa kapal pengangkut barang yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil laut ke daratan.

"Bulan November nanti akan masuk lagi 'Kapal Sabuk Nusantara'. Bawa barang semua murah, 1 ton tarifnya Rp 5.000 saja. Bolak-balik (ke daratan Jakarta) tarifnya Rp 15 ribu," ujar Ahok. (dnu/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads