Novanto Ajak Seluruh Kader Golkar Ikut Program Tax Amnesty

Jakarta - Partai Golkar kini telah mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Untuk membuktikan komitmennya tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengajak seluruh kader partai berlambang pohon beringin tersebut ikut program tax amnesty.

"Sejak awal Golkar mengambil peran penting dan pelopor pembahasan UU Tax Amnesty bersama fraksi lain. Dengan UU ini, basis penerimaan pajak bisa diperluas dan meningkatkan daya saing nasional," kata Novanto di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2016).

Novanto menyampaikan hal tersebut di hadapan ribuan kader Golkar se-Indonesia dalam acara pertemuan nasional legislatif-eksekutif I tahun 2016.

Secara khusus Novanto mengajak seluruh kader partai Golkar di seluruh daerah di Indonesia untuk mengikuti program pengampunan pajak ini. Ditambahkan dia, dengan mengikuti program ini negara bisa untung sampai triliunan rupiah.

"Saya imbau kepada semua kader wajib pajak, pengusaha besar untuk ikut program tax amnesty. Merepatriasi dana luar negeri dengan fasilitas negara. Dana sudah mencapai Rp 53 triliun dari target Rp 165 triliun. Ini tak terlepas dari presiden yang undang pengusaha," bebernya.

"Kita harap dengan waktu yang tersedia dan sosialisasi intensif bisa maksimal. Tujuan Golkar bisa mereformasi pajak dengan adil. Dukungan pemerintah daerah diperlukan untuk ciptakan kondisi yang kondusif," imbuhnya.

Tax amnesty atau amnesti pajak merupakan pengampunan atau pengurangan pajak terhadap properti. Pemerintah mengkampanyekan bahwa tujuan TA adalah untuk mengajak supaya para konglomerat mau memulangkan uang mereka ke Indonesia dengan hanya dikenakan tebusan antara 4% - 10% dari nilai uang yang dipulangkan, mulai September 2016 hingga Maret 2017.

Pemerintah juga tidak akan menanyakan asal usul uang itu. Dengan kata lain mereka diampuni oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk diketahui, pengampunan pajak ini objeknya bukan hanya yang disimpan di luar negeri, tetapi juga yang berasal dari dalam negeri yang laporannya tidak diberikan secara benar. (wsn/imk)