Ahok Akan Serahkan Pengelolaan Seluruh JPO ke Dishub dan PT TransJ

Ahok Akan Serahkan Pengelolaan Seluruh JPO ke Dishub dan PT TransJ

Niken Purnamasari - detikNews
Senin, 26 Sep 2016 11:42 WIB
Ahok Akan Serahkan Pengelolaan Seluruh JPO ke Dishub dan PT TransJ
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Ari Saputra/detikFoto)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menyerahkan seluruh pengelolaan JPO kepada Dishub DKI Jakarta dan PT TransJ. Dia menegaskan di JPO tak boleh lagi dipasangi iklan.

Beberapa kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jakarta masih jauh dari kata nyaman dan layak bagi pejalan kaki serta disabilitas. Banyak umur dari JPO tersebut yang sudah tua dan jarang dilakukan perawatan. Selain itu, reklame pun bertebaran dipasang di JPO.

Menanggapi kondisi JPO tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan bahwa banyak JPO yang dibangun oleh pihak swatsa di masa kepemimpinan gubernur sebelumnya. Sebab itu, banyak kontrak reklame yang dipasang di JPO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"JPO sudah tua hampir semua (berpotensi roboh). JPO dulu itu kerja sama dengan swasta. Kerja sama swasta dipasangin iklan. Makanya dalam Pergub saya sudah keluar tidak ada lagi iklan di dalam JPO," kata Ahok di Balai Kota, Senin (26/9/2016).

Ahok menegaskan, di masa kepemimpinannya saat ini ia menginstruksikan agar pengelolaan JPO ditangani oleh Dinas Perhubungan maupun PT TransJakarta. Diakuinya, beberapa pihak swasta masih ada yang menawari kerja sama konstruksi JPO namun ditolak.

"Makanya semua JPO mau saya serahkan ke Dinas Perhubungan atau TransJakarta kalau nyambung ke halte. Ini kita lagi kerjain. Beberapa swasta ngajuin gimana kalau kita rapiin kita pasang iklan, saya tolak," ujar Ahok.

Sebagai tindakan pasca kejadian ambruknya JPO di Pasar Minggu pada Sabtu (24/9) lalu, Ahok akan segera melakukan pemeriksaan serta audit pada JPO yang ada di Jakarta. Hal itu guna mencegah kejadian serupa terjadi kembali.

"Saya kira PR (pekerjaan rumah) lama ini yang kami selesaikan. Kita sudah minta sekarang audit. Kalau lihat mana yang sudah buruk harus segera langsung bongkar aja. Toh orang juga kadang gak pakai. Kalau memang enggak, saya akan langsung bilang pas rapim, minta mereka supaya gunakan kompensasi tambahan uang dari pengembang. Seperti itu," jelas Ahok. (nkn/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads