Tak Ada Ampun Bagi Penjual Telur Penyu

Tak Ada Ampun Bagi Penjual Telur Penyu

Idham Kholid - detikNews
Senin, 26 Sep 2016 09:07 WIB
Tak Ada Ampun Bagi Penjual Telur Penyu
Foto: istimewa
Pontianak - Penjual telur penyu ditangkap Tim Buser TSL SPORC Balai Gakkum Pontianak dan Tim Pengawas Peredaran TSL (Polhut) BKSDA Kalimantan Barat. Penjualan telur penyu dilarang UU.

Penangkapan pada Sabtu (24/9) ini untuk kesekian kalinya. Masih ada saja oknum yang tak kapok-kapok berdagang telur penyu.

Menurut Kepala BKSDA Kalbar Sutyo Iriono, Senin (26/9/2016), penangkapan dilakukan di Jl Yos Sudarso, Pontianak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penangkapan terhadap 1 orang pelaku yang diduga melakukan penjualan Telur Penyu yang dilindungi UU," jelas Sustyo.

Pelaku bernama Rival, dan ditangkap pada saat sedang berjualan Telur Penyu ditepi Jl. Kom. Yos Sudarso Gg. Mengkudu. Dari tangan pelaku didapati Barang Bukti berupa Telur Penyu sebanyak 125 butir, Nampan seng 1 buah, kursi plastik 2 buah, meja kayu tempat berjualan.

"Pada saat digerebek semula pelaku sedang menunggu lapak yang berisi Telur Penyu. Saat didatangi petugas SPORC, Telur Penyu sempat disembunyikan oleh pelaku dan kemudian dengan disaksikan warga sekitar, pelaku diminta menunjukkan tempat menyembunyikan barang bukti yang tidak jauh dari tempat berjualan pelaku.

Dari pengakuan pelaku bahwa dia disuruh menjual Telur Penyu oleh saudara sepupunya bernama Eta. Sedangkam Telur Penyu berasal dari Tanjung Pinang Kepulauan Riau, dan dijual dengan harga Rp 2.500/butir.

"Pelaku mengaku baru dua kali menjual Telur Penyu, yaitu pada hari Minggu, 18 September dan Sabtu, 24 September," urai dia.

Pelaku kemudian diperiksa oleh PPNS SPORC. Dan dikarenakan pelaku masih berusia 16 tahun maka orang tua pelaku dipanggil. Pelaku dilakukan pembinaan dengan menandatangani Surat Pernyataan bermeterai yang isinya tidak akan nengulangi lagi perbuatannya.

"Barang Bukti sebanyak 125 Telur Penyu diamankan di Mako SPORC. Dan kasus ini akan dikembangkan ke arah penyuplai Telur Penyu yang diduga merupakan jaringan pedagang Telur Penyu di Pontianak selama ini," tutup Sustyo. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads