"Mereka sebetulnya sudah pulang kerja, waktu itu masih menunggu temannya yang masih bekerja, sekitar jam tiga baru mereka pulang bersama ke kost-kostan karena hujan akhir mereka bertiga berteduh di JPO," ujar Irfan, bos kedua pemuda tersebut usai membesuk di Rumah Sakit Siaga, Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (24/9/2016).
Irfan sendiri merupakan pedagang sembako yang memiliki kios di Pasar Minggu. Dirinya mengetahui kedua anak buahnya jadi korban setelah mendapatkan informasi dari karyawan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut cerita Didi kepada Irfan, ketika itu angin kencang berhembus dari arah Depok menuju Jakarta. Korban pun merasa bahwa jembatan itu bergoyang.
"Ketika berteduh ada angin kencang, tidak lama jembatan rubuh ke bawah dari ketinggian 10 meter lebih. Waktu kejadian Didi tidak sadarkan diri, sadarnya begitu dapat oksigen di rumah sakit," paparnya.
Menurutnya kondisi kesehatan kedua anak buahnya tidak begitu parah. Hanya saja mereka masih mengeluhkan sakit di dada.
"Sahlan luka di kepala kalau Didi merasakan sesak, ini mau discan tadi baru sebatas penanganan awal. Mereka kerja di pasar di toko sembako saya," pungkasnya.
(edo/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini