Kebakaran Misterius di Gunungkidul: Usai Buat Taman, Teror Muncul

Kebakaran Misterius di Gunungkidul: Usai Buat Taman, Teror Muncul

Bagus Kurniawan - detikNews
Sabtu, 24 Sep 2016 16:10 WIB
Foto: Bagus Kurniawan/detikcom
Yogyakarta - Kebakaran misterius yang menimpa keluarga Fahrudin (46) warga Dusun Karangduwet RT 24/RW 10 Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Api yang membakar sejumlah perabotan rumah seperti kain gorden, pakaian, kain penutup lemari es dan lain-lain belum diketahui sumber penyebabnya.

Sampai saat ini beberapa barang ditaruh di depan rumah. Warga masyarakat tengah berupaya dengan menggelar pengajian. Warga juga ada yang turut berjaga di sekitar kompleks perumahan tersebut. Bahkan ada kerabat Fahrudin yang mencari orang pintar/supranatural untuk membantu agar tidak terjadi lagi.

Informasi yang beredar di masyarakat, awal mula terjadi kebakaran misterius itu setelah Fahrudin sekitar satu minggu yang lalu membuat taman yang ada di depan teras rumah. Halaman rumah tersebut dibuat taman dengan beberapa tanaman hias.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum ada kebakaran, setelah taman jadi, ada vas bunga yang ada di ruang tamu yang berpindah tempat tanpa diketahui siapa yang memindahnya," ungkap Sarijo warga Karangduwet yang tinggal tidak jauh dari kompleks perumahan yang ditinggali Fahrudin bersama keluarganya.

Selain itu lanjut dia, ada beberapa baju milik anak Fahrudin yang berpindah tempat. Baju-baju tersebut semula disimpan di salah satu kamar, kemudian berpindah tempat lain.

"Tidak hanya kain gorden, tapi ada juga baju pramuka milik anaknya yang terbakar," katanya.

Menurut dia, atas saran beberapa tokoh masyarakat baik kepala dusun dan kepala desa, saat ini aliran listrik di dalam rumah telah dimatikan. Demikian pula kompor gas dan tabung gas elpiji juga telah ditaruh di halaman. Meski tidak ada aliran listrik dan api di dapur, kemudian ada api yang tanpa diketahui membakar sejumlah pakaian dan perabot rumah.

"Selain ikut berjaga baik siang dan malam hari, warga juga menggelar doa bersama dan pengajian, agar situasi tenang. Kami berharap tidak ada lagi kejadian yang aneh-aneh lagi," katanya. (bgs/dra)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads