Adik Praka Wahyudi yang Gugur di Kebakaran Lahan Terima Beasiswa

Adik Praka Wahyudi yang Gugur di Kebakaran Lahan Terima Beasiswa

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Sabtu, 24 Sep 2016 14:56 WIB
Foto: chaidir/detikcom
Pekanbaru - Suasana haru mewarnai kehadiran keluarga almarhum Praka Wahyudi saat berada di Posko Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Tiga orang adik-adiknya menerima beasiswa dan diterima langsung bekerja di bank swasta di Surabaya.

Orang tua Praka Wahyudi, Warni (60) sang ayah kandungnya bersama ibunya, Murtini (54) hadir di Pekanbaru. Mereka juga membawa tiga orang adik-adik almarhum yang semuanya perempuan, Dwi Winarsih (22), Tri Ningrum (18) dan Nur Hidayati (16).

Mereka datang ke Pekanbaru difasilitasi jajaran Kodam I Bukit Barisan untuk menerima donasi dari Yayasan Eka Tjipta Fondation (ETF) Sinar Mas Group, Jumat (23/9). Acara ini dihadiri langsung, Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjen Lodewyk Pusung yang juga jajaran Satgas terdiri dari Korem Wira Bima, Lanud Roesmin Nurjadin, BPBD Riau.

Selama ini, Praka Wahyudi merupakan tulang punggung buat keluarganya. Selama dinas sebagai anggota TNI AD di Detasemen Rudal 004 di Dumai, Riau, Praka Wahyudi membiaya seluruh adik-adiknya. Sehingga kepergian Wahyudi menghadap Sang Khalik untuk selamanya membuat terpukul pihak keluarganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Praka Wahyudi berasal dari keluarga kebanyakan yang hidup dalam kesederhanaan. Adiknya, Dwi Winarsih bulan depan Oktober 2016 akan di wisuda sebagai sarjana Pendidikan Goelogi di Universitas Negeri Surabaya. Sedangkan dua adiknya lagi masing-masing duduk di bangku kelas 3 dan 2 di SLTA. Praka Wahyudi sebagai anak pertama dan satu-satunya lelaki yang menjadi tulang punggung keluarganya.

Tapi sepertinya, Tuhan telah mengatur sedemikian rupa. Kendati Praka Wahyudi telah gugur dalam tugas negara sebagai anggota Satgas Karhutla di Kabupaten Rokan Hilir Riau, pada 19 Agutus 2016 lalu, donasi terus mengalir, dan juga mendapat bedah rumah yang difasilitasi Kodam I Bukit Barisan dan Kodam V Brawijaya yang dibantu Sinar Mas Group.

"Kami menilai Praka Wahyudi adalah pahlawan buat kita semua. TNI memang sudah menaikan pangkat dari Pratu menjadi Praka, tapi apalah kenaikan pangkat kalau sudah meninggal, walau kita sadar itu bentuk penghormatan. Saya secara pribadi maupun atas nama Pangdam, Satgas mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan bantuan kepada keluarga Praka Wahyudi. Termasuk beasiswa dan bedah rumah yang dibantu Sinar Mas," kata Panglima Kodam I Bukit Lodewyk Pusung Barisan sembari menahan haru.

Ungkapan L Pusung membuat suana sana hening. Warni dan Murtini kedua orang tua Praka Wahyudi beberapa kali terlihat mengusap air matanya. Begitu juga Pangdam I Bukit Barisan dalam penyampaiannya suaranya sempat tertahan sejenak.

"Saya sudah pergi ke lokasi tempat terbakarnya prajurit saya. Sungguh medannya sulit sekali dan gambut yang dalam. Seorang TNI/Polri pasti tau itu lokasi berbahaya. Tapi prajurit saya itu tetap menjalankan tugasnya atas nama negara dalam tugas mulia memadamkan api di lahan yang terbakar. Dia sudah menyerahkan jiwa dan raganya untuk masyarakat Riau dan Indonesia," kata L Pusung yang lagi-lagi menahan harunya.

Dalam kesempatan itu, Direktur ETP, Sulistiyanto mengatakan, bahwa pihaknya memberikan beasiswa hingga tamat kuliah kepada dua adik Praka Wahyudi .

"Karena kami dapat kabar, satu adiknya bulan depan akan di wisuda, itu artinya sebenarnya sudah tamat kuliah. Jika adik alramhum bersedia, kami berikan kesempatan bekerja di Group Sinar Mas tanpa testing. Ini sebagai bentuk perhatian kami," kata Sulistiyo.

Mendapat tawaran ini, lagi-lagi kedua orang tua Praka Wahyudi yang duduk di tengah-tengah perserta berulang kali menghapus air matanya.

Dwi Winarsih yang mendapat tawaran itu, awalnya sempat mikir-mikir. Dia menyangka tawaran kerja itu akan berada di Pekanbaru. Namun akhirnya pihak Sinar Mas menjelaskan, bahwa tawaran kerja bisa di bank milik mereka yang ada di Surabaya.

"Kalau ada tawaran kerja di Surabaya, saya pilih bekerja di bank Sinar Mas saja," kata Dwi kepada detikcom.

Dengan diterimanya tawaran bekerja itu, Pangdam I Bukit Barisan L Pusung mengatakan, kiranya dengan bekerja Dwi nantinya bisa membantu kehidupan keluarganya yang menggantikan posisi kakak Praka Wahyudi.

"Puji Tuhan, adik Praka Wahyudi kini sudah diterima bekerja. Sekali lagi saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memperhatikan keluarga Praka Wahyudi," tutup Mayjen L Pusung.

Sebagaimana diketahui, Praka Wahyudi ditanyatakan hilang pada 19 Agustus saat bertugas Karhutla di Kabupaten Rokan Hilir. Setelah enam hari, akhirnya Praka Wahyudi ditemukan di kawasan perkebunan sawit rakyat dengan kondisi meningal dunia. Sekujur tubuhnya hangus terbakar. Ini kali pertama dalam sejarah kebakaran lahan ada nggota Satgas yang tewas terbakar. (cha/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads