Sejarah dan Keutamaan Salat di Masjid Quba

Haji 2016

Sejarah dan Keutamaan Salat di Masjid Quba

Mega Putra Ratya - detikNews
Kamis, 22 Sep 2016 17:09 WIB
Foto: Ilustrator Mindra Purnomo
Jakarta - Masjid Quba adalah sebuah masjid yang terletak di tepi Kota Madinah, tepatnya 3 km di arah selatan Masjid Nabawi. Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Dikutip dari buku 'Amalan di Tanah Suci: Membantu Haji & Umrah Anda Lebih Produktif' karya H Rafiq Jauhary, Kamis (22/9/2016), Rasulullah membangunnya setelah tiba dari perjalanan hijrah dari Kota Makkah.

"Di Quba, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam disambut meriah oleh penduduk Madinah sambil menyanyikan nasyid thala'al badru'alaina. Beliau singgah di Quba selama empat hari, dan di waktu itu beliau memerintahkan untuk membangun Masjid Quba bahkan ikut terlibat dalam proses pembangunannya," tulis Rafiq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca: Siap-siap Jemput, Ini Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Rabu 21 September

Karena kehebatannya inilah Allah mengabadikannya dalam Alquran surat at-Taubah ayat 108:

"Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang suka membersihkan diri, dan Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri,"

Baca: Tugas Penuh Kesabaran Membimbing Ibadah Jemaah Sakit dan Lansia

Masjid Quba juga memiliki keutamaan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba kemudian salat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah" (Musnad Ahmad: 15981).

Rafiq menjelaskan bukan berarti kewajiban ibadah umrahnya telah tertunaikan jika seseorang menjalankan salat di Masjid Quba. Siapa yang salat di Masjid Quba maka dia mendapatkan pahala setara dengan pahala umrah.

"Dengan keutamaan ini, siapalah yang tidak tertarik?" jelas Rafiq.

Baca: Jemaah Wafat di Pemondokan Meningkat Setelah Armina, Ini Penyebabnya

Mengenai pelaksanaannya, tidak ada ketentuan melakukan salat tertentu. Bisa melakukan salat tahiyatul masjid, salat dhuha atau salat-salat sunah lainnya.

"Karena salat apapun maka pahalanya senilai dengan pahalah ibadah umrah, insya Allah," pungkasnya.

Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Masjid Quba telah direnovasi dan diperluas oleh Kerajaan Arab Saudi. Sehingga masjid yang ada saat ini telah berubah jika dibandingkan pada saat zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Baca: Info Penting Bagi Jemaah yang Pulang Lebih Awal dari Kloternya

Masjid Quba dulunya berdiri di atas kebun kurma dengan luas 1200 meter persegi. Setelah direnovasi, luasnya sekitar 5.860 meter persegi dan dapat menampung 20 ribu jemaah.

Masjid Quba memiliki 19 pintu dengan 3 pintu utama. Dua pintu untuk masuk jemaah laki-laki, satu pintu lainnya untuk masuk jemaah perempuan.

(ega/slm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads