HUT ke-61, Bagaimana Kinerja Polantas di Mata Masyarakat?

HUT ke-61, Bagaimana Kinerja Polantas di Mata Masyarakat?

Bartanius Dony A - detikNews
Kamis, 22 Sep 2016 11:48 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Hari ini adalah hari ulang tahun Polisi Lalu Lintas (Polantas) ke-61. Bagaimana kinerja dan pelayanan Polantas di mata masyarakat?

Paulus (21), salah satu mahasiswa di universitas swasta di Jakarta, menilai kinerja Polantas saat ini lebih baik dari beberapa tahun lalu.

"Sekarang lebih baik daripada tahun-tahun lalu. Kalau dulu kesan kalau liat Polantas kan takut, sekarang engga," kata Paulus saata ditemui di Jl Salemba Raya, Kamis (22/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Paulus, saat ini Polantas lebih cekatan jika ada insiden di jalan. Mereka tak ragu untuk turun ke jalan.

"Udah lumayan banyak yang turun kalau di jalan ada sesuatu, pelayanan di kantor juga ga ribet kaya dulu," ujar Paulus.

Senada dengan Paulus, Woko (18), mahasiswa YAI, juga berpendapat bahwa kinerja polantas saat ini lebih baik.

"Sekarang udah mulai bagus. Udah mulai kelihatan kerjanya. Sebelumnya kurang," ujar Woko saat ditemui di kampusnya.

Selain apresiasi terhadap kinerja Polantas, ada juga warga yang belum merasakan peningkatan kinerja dari Polantas saat ini. Salah satunya adalah Suhendar (44) yang merasa kinerja Polantas belum optimal dalam penindakan.

"Ya saya jarang liat polantas juga ya di jalan. Untuk kedisplinan busway nggak optimal. Atau karna kekurangan personel ya, saya kurang tahu," ujar Suhendar saat ditemui di depan Menara Salemba.

Suhendar mengusulkan agar Polantas bertindak tegas saat penilangan. Hal itu diperlukan ada efek jera.

"Saya mengusulkan penyuluhan kepada masyarakat kita. Jadi kalau tilang ya tilang betul," ujar Suhendar.

Ada juga Afandi (32), yang merupakan karyawan di Menara Salemba, dia mengeluhkan banyaknya kendaraan yang parkir memakan badan jalan dan motor yang berhenti di zebracross. Seharusnya hal itu langsung ditindak Polantas.

"Parkiran di jalan di jalan masih banyak. Bajaj ngetem sembarangan. Hampir tiap hari lewat Salemba. Motor pada berhenti di zebracross. Orang yang nyebrang jadi susah. Parkiran pada ke tengah (jalan)," ungkapnya.

Dia juga mengaku pernah bicara kepada Polantas soal parkir liar yang memakan jalan, namun tidak ada tanggapan dari personel tersebut.

"Pernah saya bilang ke Polantas, tapi diem aja. Nggak ada tanggapan. Cuma iya iya doang. Cuma pas kemaren ahok mau daftar (ke KPU), baru rapih semua," ujar Afandi. (fjp/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads