Head to Head Rano-Embay vs Wahidin-Andika

Jelang Pilkada Banten

Head to Head Rano-Embay vs Wahidin-Andika

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 21 Sep 2016 18:37 WIB
Head to Head Rano-Embay vs Wahidin-Andika
Foto: Ilustrasi oleh Zaki Alfarabi
Jakarta - Pilgub Banten 2017 hampir pasti diikuti hanya dua pasangan calon. Wahidin-Andika lebih dulu deklarasi didukung oleh Partai Demokrat, Golkar, PKS, dan Hanura. Rano yang diusung PDIP rencananya akan dipasangkan dengan Embay Mulya Syarief dari PPP.

Munculnya dua pasangan kandidat ini di Pilkada Banten, menurut pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Gandung Ismanto merupakan pasangan yang kompetitif. Masing-masing pasangan memiliki kekuatan dan kelemahan yang ditutupi oleh setiap kandidat.

Keputusan PPP mengusung nama Embay Mulya Syarief, menurut Gandung, menutupi beberapa kelemahan yang selama ini dimiliki Rano Karno. Beberapa isu di Banten terkait Rano, kata Gandung, adalah soal kabar identitas keturunan PKI dan dinilai kurang religius. Hadirnya Embay sebagai pendamping, dinilai dapat menutupi kelemahan Rano tersebut. Apalagi Embay memiliki akseptabilitas di kalangan tokoh agama dan telah lama berkiprah di provinsi yang dibangun pada tahun 2000 ini. Ia juga merupakan salah satu unsur ketua MUI Provinsi Banten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia salah satu tokoh pendiri dan tokoh anti komunis, kiprahnya selama 40 tahun lebih di Banten memiliki jangkauan luas," ujar Gandung saat berbincang dengan detikcom, Rabu (21/6/2016).

Selain itu, saat awal mula pendirian Banten, Embay selalu aktif menjadi mediator kepentingan-kepentingan politik yang ada Banten. Ia bersama Majelis Musyawarah Masyrakat Banten pernah menjadi kekuatan pengontrol politik dinasti yang dibangun keluarga Ratu Atut Chosiyah.

Pada pasangan Wahidin-Andika, menurut Gandung, titik lemah justru ada di sosok Andika Hazrumy. Meskipun muda dan potensial, Gandung menilai sosok Andika belum menunjukkan kiprahnya di dunia politik. Apalagi latar belakang keluarga besar Andika yang masih anak Atut Chosiyah. Keluarga besar Andika memang banyak menguasai unsur kepala daerah di Provinsi Banten. Saat ini, Ratu Tatu Chasanah masih menjabat sebagai Bupati Serang, Chairul Jaman sebagai Walikota Serang, Andiara Aprilia Himat DPD RI dari Banten, dan ipar Atut di Tanggerang Selatan Airin Rachmi Diany. Mereka inilah yang lahir dan dibesarkan atas nama keluarga Chasan Sochib, seorang tokoh Banten.

"Yang menguntungkan dari Andika adalah kekuatan finansial keluarga ini (Atut)," ujar Gandung.

Namun, kekurangan yang melekat di sosok Andika akan bisa tertutupi karena sosok Wahidin Halim. Gandung menilai sosok Wahidin adalah orang yang berpengaruh dan mumpuni khususnya di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. Keberhasilan Wahidin memimpin Kota Tangerang selama dua periode dinilai bisa ditularkan ke Provinsi Banten.

"Kekuatan Pilkada Banten ada di sosok Wahidin dan Embay," ujar Gandung.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa akan memasangkan Rano Karno dengan calon dari PPP di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada Selasa (20/9/2016). Namun, terkait dengan nama calon masih akan menunggu keputusan PPP.

Dari sisi jumlah kursi di DPRD Provinsi Banten, barisan parpol pendukung Wahidin-Andika, yaitu Partai Demokrat-PKS-Golkar-Hanura memiliki total 37 kursi. Sedangkan Rano-Embay dari PDIP-PPP memiliki total 23 kursi.

Dikonfirmasi secara terpisah Sekjen PPP, Asrul Sani telah membenarkan nama Embay Mulya Syarief sebagai pendamping Rano di Pilgub Banten.

"Betul, dan kami tetap mempertahankan nama itu (Embay Mulya Syarief), tidak mengganti dengan yang lain," ucap Asrul sani kepada detikcom, Rabu (21/6/2016). (bri/bri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads