Di Pos Wilayah Sota ini, terdapat puluhan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 407/PK. Pos perbatasan tersebut kurang lebih berjarak 80 kilometer dari pusat kota Merauke.
"Yang penting untuk kalian (anggota Satgas) adalah jaga kesehatan. Jangan sampai kalian bertugas kemudian meremehkan kesehatan. Kemudian waspada, selalu sigap dalam menghadapi sesuatu. Satu lagi berdoa, percuma ini itu ini itu kalau kalian tidak dekat dengan Tuhan," ujar Ryamizard dalam pengarahannya kepada anggota Satgas Pamtas RI-Papua Nugini di Desa Sota, Merauke, Papua, Rabu (21/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalian di sini dalam rangka tugas negara, jadi apapun tugas negara itu harus sukses. Untuk itu pendukung-pendukung yang mampu dilaksanakan kita akan sediakan. Cuma train, mobil terus bis yang bisa jalan di rawa, di air juga kemudian pos permanen. Pokoknya gitu-gitu. Itu harus bisa," jelas Ryamizard.
"Untuk drone juga, kita akan kita kaji dulu di Kementerian Pertahanan kita lihat beberapa hal kalau misalnya oke ya tinggal disediakan. Sehingga secara fisik, secara menyeluruh bisa tahu keadaan sekitar dan bisa melihat titik api," sambung dia.
Menhan menilai penyediaan fasilitas tambahan untuk pengamanan wilayah perbatasan lebih mendesak dibanding penambahan alutsista. Dana yang dibutuhkan juga lebih realistis.
"Dibanding beli alutsista. Nggak ada apa-apanya, satu pesawat bisa Rp 1,3 triliun, paling di sini nggak sampai Rp 500 milyar," ungkapnya. (wsn/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini