Menelusuri Lorong Garden Makassar yang Pikat Menlu Australia Julie Bishop

Makassar - Bagi warga Makassar, mungkin taman di Jl Toddopuli, Kelurahan Kasi-kasi, Rappocini, biasa aja. Tapi bagi orang lain, mungkin sebaliknya. Jadi sesuatu yang istimewa.

Taman tersebut dikenal dengan sebutan Longgar, kependekan dari Lorong Garden. Lorong dalam bahasa Makassar berarti kampung. Lorong Garden berarti taman di kampung.

Pada Rabu, 23 Maret 2016 lalu, Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto memamerkan taman kepada Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop. Julie yang pada saat itu berkunjung ke Makassar untuk meresmikan konsulat jendral ketiganya itu merasa terpukau dengan salah satu hasil karya Danny Pomanto.

Foto: Aditya FI/detikcom

Saat itu, Danny menyebutkan bahwa lorong atau gang adalah sel inti sebuah kota. Membangun sebuah gang sama seperti membangun sebuah kota.

"Banyak persoalan perkotaan berada di dalam gang, seperti kejahatan dan kemiskinan. Jika pemerintah dapat memberdayakan masyarakat yang tinggal di gang dan dapat memecahkan masalah warga yang tinggal di gang maka hampir semua masalah perkotaan dapat diatasi," ucapn Danny.

Foto: Aditya FI/detikcom

Longgar, taman yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Makassar ini, setiap harinya dirawat oleh masyarakat secara swadaya. Di lorong gang sepanjang 120 meter dengan lebar cukup untuk sebuah mobil saja, terasa suasana sejuk nan asri dari berbagai tanaman hidroponik maupun tanaman hias.

"Iya nyaman sejuk udara kalau di lorong sini, enak untuk duduk-duduk kalau sudah sore dan tak panas kalau siang," ujar Ita, warga yang tinggal di RT 03 RW 07 di Jalan Toddopuli I, Makassar, Selasa (20/9/2016).

Melihat suasana hijau nan asri, apalagi di tengah kesibukan Kota Makassar menjadi sesuatu oasis tersendiri. Pantas memang jika Menlu Australia Julie Bishop terpukau.

Foto: Aditya FI/detikcom

Longgar memiliki berbagai fasilitas pendukung lainnya. Selain tanaman hijau, juga bank sampah.

"Ya selain Longgar yang terawat ini, kita juga punya bank sampah. Jadi warga bisa menyetorkan sampah kertas, plastik untuk ditabung. Jadi lorong ini benar-benar bersih betul, karena warganya juga ikut menjaga bahkan tak sedikit yang bawa kantong kemudian memungut plastik-plastik kemudian disetor ke Bank Sampah," ujar ketua RT 03 RW 07, kelurahan Kasi-kasi, Kadir (52) kepada detikcom.

Foto: Aditya FI/detikcom

(adf/trw)