Berkenalan dengan Yandi, Putra Mahkota Kesultanan Bima yang Masih Mahasiswa

Berkenalan dengan Yandi, Putra Mahkota Kesultanan Bima yang Masih Mahasiswa

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Selasa, 20 Sep 2016 17:38 WIB
Penobatan Pangeran Kesultanan Bima NTB, Muhammad Putera Ferryandi (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Bima - Masyarakat adat Kesultanan Bima, Nusa Tenggara Barat, sudah mempunyai calon penerus sepeninggal Sultan XVI. Saat ini, Jenateke (putra mahkota) tersebut masih menimba ilmu di Bandung, Jawa Barat.

Lalu, bagaimana perasaan Jenateke ketika dilantik?

"Alhamdulillah, rida Allah turun kepada saya. Amanah majelis adat dan para Ncuhi pun sampai kepada saya untuk jadi putra mahkota. Melihat rakyat Bima ikut di hari pelantikan, hati saya berdebar dan tegang saat itu. Tapi saya harus siap. Ini patut disyukuri dan semoga Ayah saya juga turut bahagia menyaksikan ini dalam peristirahatannya," ujar Jenateke Muhammad Putera Ferryandi atau biasa dipanggil dengan nama Yandi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (20/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Ahmad Masaul KH/detikcomFoto: Ahmad Masaul KH/detikcom

Sejak penobatan sebagai putra mahkota, Yandi berharap saya bisa segera selesai kuliah lalu turun gunung. Dalam arti kehadirannya dapat memberikan banyak perhatian dan dampak langsung untuk warga Bima.

"Banyak sekali bayangan di kepala saya tentang apa yang harus saya lakukan terutama perbaikan diri secara pribadi. Tentu perlu proses, dukungan keluarga, majelis adat dan seluruh warga sangat penting dalam proses saya menjadi Jenateke ke depannya. Mohon doa studi S1 saya bisa selesai tepat waktu. Saya segera pulang Bima," urai dia yang memasuki semester akhir ini.

Hingga saat ini, hanya beberapa teman dekat Yandi yang mengetahui status sosial Jenateke ini. Namun pada saat pelantikan, beberapa perwakilan pihak kampus turut hadir.

"Teman-teman dekat di kampus saja. Tapi mungkin informasi ini akan menyebar, karena kehadiran Wakil Rektor 1 Universitas Padjadjaran dan Kepala Program Studi Ilmu Pemerintahan beserta dosen lainnya di acara pelantikan," ucap Yandi.

Foto: Ahmad Masaul KH/detikcomFoto: Ahmad Masaul KH/detikcom

"Insya Allah itu jadi kabar bahagia bersama saja," imbuh mahasiswa FISIP Unpad ini.

Latar belakang mahasiswa dan status Jenateke tidak akan menjadi penghalang pertemanan. Bahkan, teman-teman Yandi banyak memberikan masukan positif dari perspektif masing-masing.

"Tapi yang lebih penting adalah mereka tetap melihat saya dengan cara mereka seperti selama ini. Itu menyenangkan untuk tetap menjadi diri saya sendiri di umur saya yang masih muda. Pokoknya, mereka tetap teman-teman Yandi yang mereka kenal sebelum atau setelah tahu saya Jenateke. Alhamdulillah," tutup dia.

Foto: Ahmad Masaul KH/detikcomFoto: Ahmad Masaul KH/detikcom


Yandi dinobatkan sebagai Jenateke di Istana Asi Mbojo yang sekarang telah dijadikan museum, Minggu (18/9/2016). Prosesi digelar secara adat. Raja, tokoh, dan pejabat pemerintahan hadir. (trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads