"Acara ini adalah peresmian peningkatan rumah sakit Polri. Kenapa? karena kita ingin agar RS Polri ini fungsi kedokteran dan kesehatan (kedokkes) betul-betul bisa dikembangkan," kata Tito usai meresmikan fasilitas kesehatan RS Polri Said Sukanto, Selasa (20/9/2016).
Dalam peresmian ini, RS Polri Said Sukanto mendapat tambahan beberapa fasilitas kesehatan, di antaranya gedung rawat inap utama, gedung MCU dan Rawat Inap dr Cholid S dan gedung instalasi kedokteran forensik. Juga pengembangan ruang pelayanan IGD, MRI dan ruang operasi bedah jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena minimal ada 4 kegunaannya, yang pertama adalah untuk memberikan fasilitas kesehatan kepada 430 ribu anggota polri. Yang kedua, fungsi dokkes ini adalah fungsi bantuan teknis, karena ada forensiknya lain-lain yang dibutuhkan. Dalam rangka meningkatkan tugas fungsi kepolisian," jelas Tito.
Fungsi lainnya adalah untuk menjadi soft weapon dalam menangani gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). "Jadi tidak cukup responsif saja tapi juga harus represif dengan cara mendekat pada komunitas-komunitas masyarakat," ungkap Tito.
Atas peresmian ini, Tito berharap pembangunan tersebut dapat menghilangkan kesan buruk di tengah masyarakat.
"Dulu kan katanya kalau berobat di RS Polri enggak sembuh-sembuh. Atau dikasih obatnya sama saja, kita hilangkan itu," tutur Tito.
![]() |