Pengacara Wahjoeno, Suhendra Asdo Hutabarat mengatakan hal itu diungkap kliennya saat pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya siang tadi. Menurut Wahjoeono, Ary Suta sudah bergabung di Padepokan Brajamusti sejak 2014.
"Dan kemudian karena mungkin jaraknya sedemikian jauh ke Sukabumi, ini dalam BAP yah, sehingga difasilitasikanlah Aa Gatot supaya ke Jakarta (oleh Ary Suta)," ujar Suhendra kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhendra juga mengungkap, soal kepemilikan senpi tersebut sudah terang benderang. Sebelumnya Aa Gatot Brajamusti menyatakan bahwa senpi tersebut diberikan oleh Ary Suta.
"Jadi tidak semata-mata keterangan dari Aa Gatot saja bahwa senpi itu dari AS. Tapi juga ada saksi-saksi, tidak saja klien kami, tapi juga saksi RA memang itu disampaikan oleh Aa Gatot bahwa 'wah dititipkan senpi oleh AS'," terang Suhendra.
Wahjoeono juga memberikan kesaksian, ia pernah mendengar dari mulut Gatot Brajamusti langsung, kedekatan Gatot-Ary Suta juga terlihat saat latihan menembak bareng.
"Beliau (Wahjoeono) ini sering hubungi Aa Gatot, lagi di mana, (dijawab Gatot) 'kebetulan lagi di luar kota', 'lagi latihan menembak', 'sama siapa?, dijawab sama AS," ucapnya.
Sebagai orang kepercayaan, Wahjoeono juga membantah keras soal adanya ritual seks di padepokan. "(Kegiatan di pdepokan) ya belajar agama saja. (Soa ritual seks) itu bohong, fitnah itu," ucap Wahjoeono.
Wahjoeono juga membantah ada ruang khusus di lantai atas rumah Gatot Brajamusti yang tidak sembarangan bisa dimasuki orang yang disebut 'hanya komandan dan jin yang boleh masuk'. "Enggak ada semua. Jangan dikembangkan, itu bohong semua," cetus Wahjoeono.
Lebih jauh Wahjoeono mengungkap, bahwa dirinya pernah melihat ada senjata api saat Gatot Brajamusti syuting film 'D.P.O-Detachement Police Operation'.
"Di DPO memang sempat ada senpi, tapi saya enggak tahu itu asli," tuturnya. (mei/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini