Kritisi Penangkapan Irman Gusman, HNW: KPK Jangan Hanya Urusi Uang Kecil

Kritisi Penangkapan Irman Gusman, HNW: KPK Jangan Hanya Urusi Uang Kecil

Nathania Riris Michico - detikNews
Senin, 19 Sep 2016 18:59 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Ponorogo - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengkritik KPK yang menangkap Ketua DPD Irman Gusman karena diduga telah menerima suap Rp 100 juta. Hidayat menjelaskan, seharusnya KPK juga mengurusi korupsi bernilai besar, bukan hanya sibuk dengan kasus kecil.

"Berapa pun harus diberantas saya setuju, tapi kalau Rp 100 juta diberantas mestinya yang menjadi masalah publik dan menjadi perhatian publik adalah yang hilang ratusan miliar kayak kasus Sumber Waras atau kasus reklamasi, terus kasus pembelian tanah di Cengkareng, kasus Century dan kasus BLBI," kata Hidayat Nur Wahid setelah menghadiri acara Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (19/09/2016).

Hidayat beranggapan bahwa KPK mulai terlihat lembek dan seakan mengabaikan kasus-kasus kelas kakap seperti kasus BLBI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan malah terkesan KPK lembek gitu ya seakan kasus BLBI sudah tutup buku ini kan tidak sesuai dengan prinsip penegakan hukum pemberantasan korupsi," kata Hidayat.

Menurutnya, KPK harus memberikan kinerja yang sangat baik khususnya untuk kasus yang wilayahnya miliaran rupiah bukan saja yang ratusan juta. Apalagi kasus BLBI dikatakan Hidayat, sudah menjadi komitmen bagi pimpinan KPK saat ini ketika menjalankan fit and proper test oleh Komisi III.

"Pemberantasan korupsi itu yang kecil gitu aja diberantas apalagi yang gede seharusnya KPK memberi klarifikasi atas peristiwa Irman Gusman. Ini KPK harus mengklarifikasi bahwa KPK itu masih ada, masih bekerja tapi KPK harus memberikan kinerja yang sangat baik khususnya untuk kasus yang wilayahnya miliaran rupiah seperti BLBI," ujarnya.

Lebih lanjut, Anggota Dewan Syuro PKS itu mengatakan bahwa selama ini KPK selalu mengeluh karena kekurangan SDM. Menurutnya hal itu pasti terjadi karena selama ini KPK terlihat seakan hanya 'ngurus' kasus kecil. Pada akhirnya KPK akan kekurangan SDM dan akan kehabisan waktu untuk mengurus kasus milyaran rupiah.

"KPK akan kehabisan SDM dan kehabisan waktu karena yang di urusin Rp 100 juta bukan Rp 1 miliar, sekali lagi itu harus diberantas tapi kalau KPK fokusnya di sini saya yakin dia akan kehabisan SDM dan akan kehabisan waktu untuk menguruskan yang besar-besar, jangan-jangan ini sengaja," lanjutnya.

Bahkan Hidayat menuturkan hahwa saat ini waktu yang tepat bagi KPK untuk membuktikan bahwa mereka tidak tebang pilih dan tidak dalam masa pengalihan isu atau ingin menunjukkan bahwa KPK masih tetap eksis.

"KPK dipercaya oleh publik untuk memberantas korupsi, jangan pandang bulu, jangan tebang pilih, untuk kasus Irman Gusman ini KPK harus betul-betul serius adil terutama untuk yang kasus ratusan miliaran rupiah, harus memastikan harus makin dibersihkan yang besar-besar harus semakin diberantas," tegas Hidayat. (Hbb/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads