Kapolsek Jagakarsa Tegaskan Perguruan Mahesa Kurung Tidak Ajarkan Kekerasan

Kapolsek Jagakarsa Tegaskan Perguruan Mahesa Kurung Tidak Ajarkan Kekerasan

Bartanius Dony - detikNews
Senin, 19 Sep 2016 15:44 WIB
Kapolsek Jagakarsa/ Foto: Bartarius Dony/detikcom
Jakarta - Kapolsek Jagakarsa, Kompol Sri Bhayakari menegaskan bahwa Mahesa Kurung bukan perguruan ilmu kebal yang selama ini dituding sebagai otak peristiwa kekerasan. Nama Mahesa Kurung ramai diperbincangkan di media sosial dan dikait-kaitkan dengan aksi kekerasan geng motor.

"Terkait Mahesa Kurung, para gurunya pernah kami amankan. Di mahesa kurung sendiri intinya ilmu fikih, bagaimana cara salat yang baik," jelasnya saat press release tentang pengeroyokan geng motor, di Polsek Jagakarsa, Jl. Timbul, Jakarta Selatan.

Namun dirinya tidak membantah jika perguruan ini mengajarkan ilmu kanuragan atau pun ilmu sakti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Mahesa Kurung memang mengajarkan ilmu kanuragan. Namun jika ada yang mencoba ilmu kebal itu di luar, maka akan dicoret dari keanggotaan (Mahesa Kurung)," jelasnya lagi.

Untuk diketahui, perguruan Mahesa Kurung terdiri dari puluhan remaja.

Penjelasan tersebut dikatakan terkait penangkapan pelaku pengeroyokan terhadap RR alias botak (22) dan S (25) pada 28 Agustus 2016 lalu di Jl. Jagakarsa Raya. Dua pelaku, yakni BM (14) dan FH (15) yang ditangkap 12 September, dikatakan Sri pernah terkait dengan Mahesa Kurung.

"BM pernah di sana (Mahesa Kurung) selama tiga hari. Dan FH selama enam hari," jelasnya.

BM diamankan dengan barang bukti berupa klewang, dan FH diamankan dengan baranv bukti berupa celurit. Terkait kasus ini, pelaku dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman 9 tahun penjara. Sri juga berpesan kepada para orang tua agar lebih peduli dengan anaknya. BM mengaku pernah belajar di Mahesa Kurung.

"Untuk orang tua agar lebih care dengan anaknya. Jangan dilepas begitu saja," tuturnya. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads