Sejak awal, Amien menyatakan bahwa PAN tidak akan mendukung Ahok di Pilgub DKI 2017 meski belum tahu secara pasti siapa calon yang akan diusung. Semakin mendekati pendaftaran, mantan Ketua MPR tersebut makin sering bersuara lantang di publik soal alasan mengapa warga DKI seharusnya tidak memilih Ahok.
Berawal saat Ahok menilai khotbah keagamaan yang pernah disampaikan Amien pada 12 September kemarin bernuansa politis. Ahok menyarankan agar Amien membaca imbauan MUI yang melarang khotbah bermuatan politis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai 'julukan' pun disematkan oleh Amien ke Ahok, mulai dari 'sontoloyo' hingga 'dewa ingusan kecil'. Lalu, apa kata Ahok?
"Enggak usah (ditanggapi). Ngapain nanggepin orang tua," ujar Ahok usai menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
Berikut rentetan serangan Amien Rais ke Ahok, seperti dirangkum detikcom, Senin (19/9/2016):
'Ahok Memang Sontoloyo'
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Ya si Ahok itu belajar Islam yang benar ya, kan nggak tahu Agama Islam, enggak tahu apa-apa dia Islam itu agama yang kaffah, Islam itu bicara soal keadilan, soal kesehatan, soal pendidikan, soal akhlak, soal politik dan lain-lain ya. Jadi seorang khatib tentu melihat hal-hal yang relevan," kata Ketua Dewan Kehormatan PAN ini.
"Ya karena rakyat Jakarta mau Pilkada makanya saya sisipkan satu paragraf hati-hati, itu bukan memperalat khotbah, bukan. Kalau misalnya saya di daerah yang dimana akhlaknya amburadul, saya bicara tentang moral, kalau saya bicara tentang kemiskinan Islam itu tidak membicarakan kemiskinan, sehingga saya akan berbicara bagaimana cara-cara kesejahteraan rakyat," imbuhnya.
Amien pun lantas melontarkan sindiran tajam ke Ahok. "Kalau saya bicara di depan akademisi, ya pentingnya ilmu pengetahuan, jadi saya kira si Ahok itu memang sontoloyo, dia enggak tahu agama dia," kata Amien.
2. 'Ahok Orang Sombong Setinggi Langit'
Foto: Noval/detikcom
|
"Sangat berbahaya kalau kita sampai digubernuri (dipimpin) sama gubernur yang tidak peduli dengan rakyat kecil, dan sombongnya setinggi langit. Jadi insya Allah kita lawan satu 'Dajjal' itu karena dia akan menjual kepada kepentingan asing," kata Amien Rais.
Amien mewanti-wanti jangan sampai Jakarta dijual ke pihak asing. Menurutnya, rasa nasionalisme harus dipertahankan.
"Jangan pernah kita gadaikan agama kita, martabat dan harga diri kita, jangan sampai kita gadai rasa nasional kita, karena kalau kalau ibu kota sudah diual oleh ke luar negeri, maka Insya Allah negara kita juga akan menyusul. Kita lawan orang yang keropos imannya, Insya Allah kita berdoa kepada Allah. Tokoh apapun mesti Insya Allah lebih baik dari itu," imbuh Amien.
3. 'Ahok Dewa Ingusan Kecil'
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Saya betul-betul tidak tahan melihat negeri yang sebesar ini, kemudian ibu kotanya DKI dikelola secara serampangan. Kok gubernur itu berani melawan hukum, berani melawan pemerintah, bahkan kemudian menghadapi ini gampang, Polri gampang ya, sehingga saya kira dia sudah seperti dewa kecil lah ya, tapi juga ingusan, bisa dikalahkan Insya Allah," Ungkap Amin kepada wartawan usai memberi sambutan di acara Rapat Akbar Forum RT RW DKI Jakarta di Jalan Yos Sudarso Lorong 104, Koja, Jakarta Utara, Minggu (18/9/2016).
Amien bergerilya menjelang Pilgub DKI karena menganggap Pilgub ini penting dan menyangkut nasib Ibu Kota.
"Jadi saya pikir ini adalah penentuan mengapa pilkada DKI itu menjadi perhatian bangsa karena ini Ibu Kota. Ibu Kota ini konsentrasi politik dan ekonomi di sini, kemudian kalau sampai dibiarkan lepas ke Gubernur sekarang ini itu saya pikir berat sekali ya," tambahnya.
Selain menganggap Ahok sebagai dewa kecil, Amin juga menuding Ahok seolah jadi 'RI 3'. Apa alasannya?
"Ada yang mengatakan gubernur DKI itu RI 3 ya, ada teman PKS mengatakan RI 1 presiden, RI 2 itu wapres, saking pentingnya gubernur DKI itu seolah-olah RI 3, ya. Jadi kita tahu Ahok anti orang kecil, dia hanya menyembah konglomerat pemodal, kalau orang kecil digusur ditendang ya dihina dan lain-lain," tutup Amien sambil bergegas menuju mobilnya.
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini