Pantauan sepanjang Sabtu (17/9) dan Minggu (18/9), area lantai dua dan lantai tiga, terutama di sisi paling luar dekat ka'bah penuh oleh jemaah. Sebagian besar di antaranya jemaah Indonesia. Ada yang duduk di lantai, memakai kursi atau juga di kursi roda.
Semua duduk sambil memandangi Baitullah dan ribuan manusia yang sedang tawaf mengelilinginya. Tanpa disadari, pemandangan ini memang cukup menghipnotis siapa pun yang melihatnya. Sebab, sungguh menakjubkan dan menggetarkan secara spiritual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Banyak cara yang dilakukan para jemaah sepanjang memandangi ka'bah. Ada yang berzikir, istigfar, dan membawa Al Quran. Tak sedikit juga yang melaksanakan salat sunah. Tentu saja, beberapa jemaah ada juga yang ingin mengabadikan momen langka tersebut dengan berfoto.
Pasangan Wintolo (52) dan Srihati (51) dari kloter 28 Jakarta-Bekasi, termasuk jemaah Indonesia yang menikmati momen tersebut. Usai salat Isya, keduanya berdiam di sisi masjid sambil memandangi ka'bah dan berzikir.
"Nikmatnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Namanya ibadah begini," kata Srihati.
"Nikmatnya kebesaran Allah kita Alhamdulillah dipanggil oleh Allah," timpal Wintolo.
Wintolo dan Srihati adalah salah satu pasangan yang beruntung. Seharusnya mereka berangkat tanggal 2017, namun ternyata dimajukan pada tahun 2016. Waktu tunggu mereka pun berkurang.
"Kita daftar dari tahun 2011," kata Wintolo.
Selama di Tanah Suci, Wintolo dan Srihati menjalani ibadah dengan lancar. Mulai dari Arafah, Muzdalifah sampai Mina, diikuti dengan lancar dan tanpa halangan. Keduanya pun masih sehat.
![]() |
Sebagai jemaah gelombang dua, keduanya nanti akan berangkat ke Madinah untuk menjalani ibadah arbain selama 9 hari. Baru setelah itu, kembali ke Tanah Air.
"Sekarang kita fokus ibadah dulu saja, nggak mikirin belanja," ucap Wintolo sambil tersenyum. (mad/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini