Kontes Ayam Ketawa Digelar di Bogor, Ada Kategori Dangdut Hingga Disko

Kontes Ayam Ketawa Digelar di Bogor, Ada Kategori Dangdut Hingga Disko

Farhan - detikNews
Senin, 19 Sep 2016 03:26 WIB
Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)
Bogor - Kontes Ayam Ketawa Nasional (KAKNAS) 2016 digelar di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Ajang yang berskala nasional dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai Provinsi ini memperebutkan piala bergilir dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (RI), Piala Walikota Bogor, dan Piala Rektor IPB.

Ajang kelima yang diselenggarakan oleh IPB ini bukan hanya memperlombakan ayam ketawa, tetapi juga ayam pelung. Kategorinya juga bermacam-macam.

"Peserta yang ikut hari ini untuk ayam ketawa ada sekitar 150 peserta. Ada enam kategori yang dilombakan, yakni slow, dangdut, keragaman bunyi, gretek dan disko. Pesertanya seluruh Indonesia, ada dari Kalimantan, dari Sulawesi, Sumatera, Jawa dan lainnya masih banyak, Madura juga ada," kata Ketua pelaksana KAKNAS 2016, Imam Subekti saat ditemui di lokasi kontes, Minggu (18/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)


Halaman kampus IPB Branangsiang yang cukup sejuk dan biasa digunakan untuk bersantai oleh para mahasiswa, berubah menjadi riuh. Sejak pagi, suara unik ratusan ayam membuat suasana di sekitar halaman kampus IPB menjadi ramai.

"Saya dari Yogyakarta, sudah biasa ikut event ini. Saya bawa 3 ekor ayam ketawa. Ikut tiga kategori," kata Anwar, pemilik ayam ketawa bernama Bimo ini.

Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)


Teguh, Wakil Ketua Persatuan Penggemar dan Pelestari Ayam Ketawa Seluruh Indonesia (P3AKSI) mengaku sangat mengapresiasi dengan adanya kontes ayam ketawa ini. Selain baik untuk pelestarian ayam hias khas Indonesia, kontes ayam ketawa juga dapat meningkatkan silaturahmi antar pecinta ayam ketawa di Indonesia dan meningkatkan ekonomi.

"Ya dengan adanya kontes ini kan harga ayam ketawa bisa lebih meningkat. Apalagi ayam yang sudah beberapa kali juara," sambungnya.

Teguh menyebut, kontes ayam ketawa mulai berkembang sejak tahun 2013 lalu di Sidrak, Makassar. Awalnya, ayam ketawa ini diadu seperti ayam bangkok.

"Kemudian saya melihat ada peluang yang lebih bagus, ayam ini punya suara yang unik seperti tertawa. Kemudian kita ubah kebiasaan di sana, yang kita lombakan itu ketawanya bukan diadu seperti ayam jago. Jadi saya mulai sejak tahun 2013 itu," kata Teguh.

Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)


Seiring waktu, lanjut Teguh, semakin banyak ayam ketawa yang dimiliki oleh warga di luar Sidrak, Makassar. Sejak saat itu pula, event-event perlombaan ayam ketawa di laksanakan.

"Awalnya ayam ketawa ini cuma boleh ada di Makassar, tidak boleh keluar dari Makassar, karena menurut mereka ayam itu ayam nenek moyang mereka. Tapi kemudian semakin banyak yang mengembangbiakan dan semakin banyak pecintanya. Sampai sekarang banyak komunitasnya juga dan kontes-kontes berskala nasional juga sering diadakan," kata pemilik ayam ketawa bernama Panglima ini.

Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)Kontes Ayam Ketawa di Bogor (Foto: Farhan/detikcom)
(imk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads