Dalam sambutannya M Nasir meminta para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa untuk tidak hanya memikirkan unjuk rasa dan hanya nonton YouTube saja. Nasir meminta para mahasiswa untuk terus belajar supaya bisa menjadi orang berhasil.
"Saya mendorong supaya saudara-saudara belajar yang rajin. Bahasa Inggris juga ditingkatkan. Jangan mikirkan demo dan nonton YouTube saja," ujar Nasir didepan ratusan mahasiswa Untan penerima program Bidikmisi dan ADik Papua dan 3T, Sabtu (17/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Nasir menjelaskan program beasiswa Bidikmisi serta ADik Papua dan 3T adalah bentuk kehadiran negara untuk membantu para siswa yang kurang beruntung. Ketidakberuntungan yang dimaksud oleh Nasir adalah secara ekonomi dan geografis. Karena, lanjut Nasir, banyak siswa-siswa berprestasi di Indonesia yang harus mengubur dalam-dalam mimpinya untuk kuliah karena tidak ada biaya dan jauh dari pusat pendidikan. Mantan rektor Undip tersebut juga bercerita bahwa banyak wisudawan terbaik berasal dari program Bidikmisi.
"Saya sering mengikuti wisuda-wisuda di kampus lain. Waktu saya tanyakan lulusan terbaiknya, ternyata lulusan terbaik dari program Bidikmisi. Ini membuktikan banyak mutiara-mutiara terpendam di negeri ini yang tidak pernah digali. Mutiara-mutiara ini adalah calon pemimpin bangsa. Ini akan bertumpu pada saudara-saudara," ujar Nasir.
![]() |
Para penerima beasiswa juga diminta untuk memikirkan apa yang akan mereka buat untuk Indonesia 20 tahun ke depan. Nasir meminta mereka untuk tidak berkecil hati dan terus bermimpi serta berusaha untuk mewujudkan mimpi tersebut.
"Saya tidak pernah mimpi untuk menjadi menteri, tapi saya bermimpi untuk jadi orang sukses. We are not the first but the best. Kita bukan yang pertama tapi kita yang terbaik. Sukses tidak harus dari orang tua yang hebat dan sukses, tapi sukses tergantung individu masing-masing," tutur Nasir.
![]() |
Untuk mempompa semangat para peserta beasiswa Bidikmisi dan ADik Papua dan 3T, Menristek memberikan hadiah laptop dan uang saku kepada beberapa mahasiswa berprestasi. Untuk mahasiswa yang mendapat IPK diatas 3,9, Nasir memberikan laptop. Sedangkan mahasiswa dengan IPK diatas 3,8 mendapatkan uang saku. Total ada 2 orang, masing-masing 1 dari program studi IPA dan 1 dari program studi sosial, yang mendapatkan laptop. Seorang mahasiswa juga sempat memberikan kenang-kenangan karikatur bergambar M Nasir, yang dibuatnya sendiri.
Seusai bertemu dengan para mahasiswa, Nasir menyempatkan diri untuk mengunjungi Rumah Sakit Universitas Tanjungpura. Disana Nasir berkeliling melihat fasilitas yang ada di UGD dan ICU RS tersebut. Seusai berkeliling RS, Menristek melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini