Makanan tambahan itu berupa biskuit (Jokowi menyebutkan roti biskuit) yang disediakan kementerian kesehatan dan tidak diperjualbelikan. Hari ini Jokowi membagikan biskuit itu di Bandung, sebelumnya di Lebak, Pandeglang, Serang, dan Situbondo.
"Tadi roti biskuitnya tolong itu ada keterangannya, tapi diingat saja. (Ibu hamil) Usia 1-3 bulan, makannya hanya 2 keping perhari. 4-9 Bulan dimakan 3 keping per hari," ucap Jokowi dalam sambutan usai membagikan biskuit secara simbolis di Desa Linggar, Rancaekek, Kab. Bandung, Sabtu (17/9/2016)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kemudian untuk balita (usia) 6-11 bulan dimakan 8 keping perhari, 1-5 tahun diberi 12 keping perhari. Tadi sudah terima semua ya? Anak-anak sudah terima biskuitnya?" tanya Jokowi.
"Sudah..!!" jawab ibu dan anak-anak.
"Makanan tambahan (biskuit -red), tetap harus ditambah dengan sumber protein lain. Meski sedikit, sarapan harus," kata Jokowi. Protein lain dimaksud adalah ikan, tempe, daging, ayam dan lainnya.
Sementara Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan suplemen berupa biskuit itu dibagikan sebagai bentuk perhatian pemerintah karena masih adanya kasus anak kurang gizi.
"Pemerintah coba bantu berikan makanan tambahan, tapi ini bukan untuk seterusnya. Ibu hamil akan diberi makanan tambahan jika beraat badan tidak mencukupi, kalau sudah cukup berat badan ibu tidak boleh lagi makan tersebut," ujar Menkes Nila Moeloek.
![]() |
Nila menyarankan agar ibu hamil termasuk balita untuk rajin memeriksakan berat badannya ke posyandu atau puskesmas. Jika kurang berat badan bisa konsumsi biskuit itu untuk gizi tambahan.
"Anak 1 tahun harusnya 10 kg (berat badannya -red), kalau kurang beri makanan tambahan. Kalau sudah cukup diberhentikan, tidak boleh lagi makan (biskuit). Begitu juga anak sekolah," terang Menkes Nila.
"Untuk Jawa Barat angka (gizi buruk) cukup baik, tapi masih 27 persen dari yang dimintakan WHO," imbuh Nila.
Usai acara, Presiden Jokowi menegaskan akan terus membagikan biskuit itu untuk membantu asupan gizi baagi ibu hamil dan anak-anak.
"Ya ini di semua provinsi akan kita lakukan dulu sudah di Nias, di Banten, kemudian di Situbondo, kemudian ini di kabupaten Bandung di Jawa Barat. Artinya akan terus dilakukan karena ini adalah investasi masa depan," ucap Jokowi.
"Ini adalah modal kita ke depan jangan melupakan itu, tidak bisa kita melihat sekarang. Alhamdulillah di Jawa Barat tadi kita lihat, saya kira untuk masalah angka gizi dan lain-lain cukup baik," imbuhnya.
(bal/dnu)