Pernyataan ini disampaikan Dubes Nadjib dalam pidato saat Resepsi Diplomatik dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-71 di Gedung Albert Hall, Canberra, sebagaimana dikutip dari rilis Kedubes RI di Canberra, Jumat (16/9/2016).
Nadjib mengatakan, dalam waktu kurang dari 2 tahun, kedua negara dapat merampungkan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang akan membuat kerjasama ekonomi kedua negara lebih optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Jaksa Agung George Brandis--dalam resepsi diplomatik--menyebut Indonesia adalah salah satu mitra internasional terpenting bagi Australia. Kedua negara sudah membentuk format pertemuan tahunan yakni Indonesia-Australia Ministerial Council on Law and Security di tingkat Menko Polhukam yang sudah diadakan dua kali sejak tahun lalu.
George juga menegaskan, Pemerintah Australia siap menyambut kunjungan Presiden Jokowi ke Australia pada bulan November 2016.
Resepsi Diplomatik Indonesia-Australia di Canberra (Foto: KBRI Canberra) |
Resepsi Diplomatik yang diadakan KBRI Canberra ini selain untuk mempromosikan hubungan bilateral yang lebih erat juga dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan pariwisata, budaya dan kuliner khas Indonesia di Australia.
Para undangan merasa mendapat kesempatan istimewa menyaksikan Tarian Bali dan Gamelan Jawa yang dibawakan oleh staf KBRI Canberra dan masyarakat Indonesia dengan latar belakang dekorasi cerminan alam dan budaya Indonesia.
Selain Jaksa Agung Australia, resepsi diplomatik dihadiri Kepala Protokol Lyndall Sachs, Menteri Keuangan Bayangan Chris Bowen, beberapa anggota parlemen, para duta besar asing, petinggi dari kementerian Australia. Sejumlah undangan dari Melbourne, Sydney dan Brisbane secara khusus juga hadir.
(fdn/fdn)












































Resepsi Diplomatik Indonesia-Australia di Canberra (Foto: KBRI Canberra)