"Saya masih menunggu hasil laporan dari tim saya yang melihat ke sana," kata Sandiaga di Grha Oikumene, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2016).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah berukuran kurang lebih 6 x 3 meter itu berdiri di atas rawa. Di bawah rumah itu seperti genangan air dan kubangan kotor berisi sampah.
Baca Juga: Tentang Rumah Reyot Bocah Songa yang Membuat Terenyuh Fotografer Italia
Dia tinggal bersama kedua orang tuanya Simon (39) dan Diana (34) serta Jevert (9) sang kakak di sebuah rumah semi permanen dengan kayu dan tambalan triplek di mana-mana. Menurut Diana, rumah yang dia tempati tiga tahun lalu itu setahun ini mulai miring.
"Mungkin karena kayu lapuk dan pondasi tidak kuat karena air," kata Diana saat berbincang dengan detikcom, Rabu (14/9/2016).
Baca Juga: Stefano Mengetuk Hati Para Dermawan untuk Bocah Songa
Seorang fotografer Italia, Stefano Romano, berinisiatif menggalang dana melalui kitabisa.com untuk renovasi rumah Songa. Stefano yang kini menjadi mualaf berharap ada dermawan-dermawan di Jakarta yang mau menyisihkan dananya untuk membangun rumah Songa.
(imk/imk)