Sempat Diduga Bom, Koper di Warung Nasi Puwakarta Ternyata Berisi Ijazah

Sempat Diduga Bom, Koper di Warung Nasi Puwakarta Ternyata Berisi Ijazah

Tri Ispranoto - detikNews
Jumat, 16 Sep 2016 02:58 WIB
Sempat Diduga Bom, Koper di Warung Nasi Puwakarta Ternyata Berisi Ijazah
Foto: Benda diduga berisi bom (Tri Ispranoto/detikcom)
Jakarta - Sebuah koper mencurigakan berwarna coklat di Warung Nasi Bebek Kiput, Jalan Raya Sadang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta menggegerkan pemilik dan warga sekitar.

Pemilik warung, Sriyono (26) mengatakan, koper mencurigakan tersebut sejak Rabu 14 September sekitar pukul 15.00 WIB berada di tempat makan lesehan yang berada di bagian paling depan tepat samping pintu masuk.

"Kemarin yang bawa itu ibu-ibu seperti PNS pakai kerudung, dan umurnya sekira 30-40 tahun. Dia ke sini pakai motor Mio," jelas Sriyono, Kamis (15/9/2016) petang.
Foto: Benda diduga berisi bom (Tri Ispranoto/detikcom)Foto: Benda diduga berisi bom (Tri Ispranoto/detikcom)

Dia merasa curiga dengan koper tersebut lantaran pemilik tiba-tiba meninggalkannya tak lama setelah makanan yang dipesan diantar. Bahkan makanan berupa bebek goreng tersebut ditinggal tanpa dimakan sedikit pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu sang pemilik seperti terburu-buru meninggalkan tempat tersebut setelah membayar. Beberapa barang yang pemilik bawa sebelumnya dibawa, sementara koper tersebut ditinggal dalam keadaan sedikit terbuka.

"Saya baru berani lapor setelah 1x24 jam, siapa tahu juga yang punya datang. Saya juga tidak berani pegang karena takut itu bom nanti meledak atau di dalamnya ada uang nanti malah klaim macem-macem. Makanya lapor polisi," ungkap pria yang baru 5 bulan jualan itu.

Akhirnya, Kamis sekitar pukul 20.00 WIB, Sriyono dan Ketua RT setempat melaporkan temuannya ke kantor polisi. Tim Jibom Gegana Brimob Polda Jabar pun mendatangi lokasi penemuan koper misterius itu dan memasang police line di bagian luar warung.
Foto: Polisi mengamankan lokasi (Tri Ispranoto/detikcom)Foto: Polisi mengamankan lokasi (Tri Ispranoto/detikcom)

Dari pantauan detikcom, tim yang berjumlah 10 orang yang datang pada Jumat (16/9) sekitar pukul 00.30 WIB itu langsung mensterilkan lokasi. Masyarakat yang semula hanya berjarak kurang dari lima meter dari warung langsung disuruh mundur hingga 20 meter ke belakang dan diberi batas police line. Bahkan selama pemeriksaan berlangsung arus lalu lintas pun dihentikan.

Setelah mensterilkan warga, tiga orang petugas masuk ke dalam warung untuk memeriksa koper tersebut. Tak lama mereka pun ke luar dan kembali ke mobil untuk mempersiapkan alat-alat. Satu orang petugas di antaranya langsung menggunakan body armour atau EOD Suit yang biasa digunakan untuk bersentuhan langsung dengan benda mencurigakan.

Sekitar satu jam anggota yang mengenakan EOD Suit bolak-balik melakukan pengecekan, akhirnya sekira pukul 01.30 WIB koper pun dibuka dengan cara diikat pada kabel yang dibentangkan hingga luar warung. Setelah dibuka dan dipastikan aman, satu per satu anggota pun masuk ke dalam warung.

Hingga akhirnya 15 menit berselang koper tersebut pun dibawa oleh salah seorang anggota dengan dibungkus menggunakan pengaman atau blanket berwarna kuning untuk selanjutnya dibawa masuk ke dalam mobil milik anggota Tim Jibom Gegana Brimob Polda Jabar.

"Aman. Tidak ada benda berbahaya atau berbahan metal. Isinya tadi hanya buku dan dokumen-dokumen seperti ijazah saja," kata Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Dadang Garnadi.

Untuk kepentingan pemeriksaan dan penyelidikan, koper yang dibawa anggota Tim Jibom Gegana Brimob Polda Jabar itu pun sementara diamakan di Mapolres Purwakarta.

Setelah serangkaian pemeriksaan usai, police line yang melingkar di bagian luar warung itu pun di buka. Sementara Jalan Raya Sadang sebagai penghubung Purwakarta-Subang yang ditutup sejak pukul 00.30 WIB itu pun kembali dibuka sekira pukul 2.00 WIB.

(miq/miq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads