Disebut Rizal Ramli 'Raja Gokil', Ahok: Apa Biarkan Orang Kena TBC Manusiawi?

Disebut Rizal Ramli 'Raja Gokil', Ahok: Apa Biarkan Orang Kena TBC Manusiawi?

Niken Purnamasari - detikNews
Kamis, 15 Sep 2016 18:24 WIB
Disebut Rizal Ramli Raja Gokil, Ahok: Apa Biarkan Orang Kena TBC Manusiawi?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Ari Saputra-detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak ambil pusing dengan ucapan Rizal Ramli yang menyebut dirinya 'Raja Gokil' karena sering melakukan penggsuran. Ahok menegaskan penertiban dilakukan dengan memastikan kehidupan layak warga Jakarta.

"Hak dia (Rizal Ramli) mau ngomong apa. Biarin orang tinggal kena TBC (di kawasan kumuh), apa itu lebih manusiawi?" kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

Ahok sebelumnya memang pernah menegaskan maksud baiknya untuk merelokasi warga ber-KTP DKI ke rumah susun. Sebab tinggal di permukiman kumuh yang berada di atas negara, bukan hanya menyalahi aturan hukum melainkan merugikan kesehatan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Tertibkan Kawasan Pasar Ikan, Ahok Tak Ingin Anak-anak Tertular TBC)

Penegasan ini pernah disampaikan Ahok terkait penertiban kawasan Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara. Meski mendapat protes, namun penertiban tetap dijalankan karena salah satu alasannya, Ahok tak ingin penyakit Tuberculosis (TBC) merajalela.

Soal julukan 'Raja Gokil', Rizal Ramli melontarkannya dalam diskusi bertema 'Jakarta Menggugat. Rizal menyebut penggusuran yang dilakukan Ahok tidak bis diterima. Penggusuran dianggap tindakan yang tidak manusiawi.

(Baca juga: Rizal Ramli: Ahok 'Raja Gokil', Mesti Kita Gusur dari Jakarta!)

"Kalau kita normal cara pikirnya, mau jadi gubernur kok ngegusur? Nanti dulu kek. Tapi yang pemikirannya memang apa ya, bahasanya," ujar Rizal Ramli di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Kamis (15/9).

"Kita sebut saja Ahok 'Raja Gokil'. Jadi cara-cara gokil ini, dia enggak peduli rakyat nangis-nangis digusur tentara dan polisi. Pengembang nyumbang supaya dia menang lagi," lanjut mantan Menko Maritim itu.



(nkn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads