Meski mengenakan pakaian bekas, para peserta tetap terlihat cantik menawan. Mereka tampaknya serius mendesain pakaian 'sampah' ini hingga terlihat indah dan menarik. Sampah tak lagi menjadi barang yang menjijikkan.
Namun tak hanya asal menarik, para peserta memiliki konsep tersendiri dalam setiap penampilan mereka, khususnya peserta dari kalangan SMP dan SMA. Ada yang memadukan budaya Melayu dan Tionghoa, ada yang mengenakan pakaian adat Bangka, ada yang berpenampilan layaknya Pangeran Panji dan lain sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Semuanya memanfaatkan barang bekas seperti koran, bungkus makanan, karung bawang, kardus, kantong plastik dan masih banyak lagi. Bahan-bahan bekas tersebut dibentuk sedemikian rupa menjadi gaun yang indah. Keindahan pakaian para peserta fashion show berbahan bekas ini tak kalah dengan fashion show pada umumnya.
"Meski pakai bahan bekas, fashion show kita nggak kalah dengan Bujang-Dayang yang diselenggarakan Pak Elvian (Kadisbudparpora Kota Pangkalpinang). Bedanya mereka di hotel, kita di rumah," kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Pangkalpinang Iwansyah yang disambut tawa pengunjung di rumah dinas Wali Kota Pangkalpinang, Babel, Kamis (15/9/2016).
Bujang-Dayang merupakan ajang pencarian bakat putra putri terbaik Pangkalpinang, atau semacam Abang-None jika di Jakarta. Ada 60 peserta dari TK sampai SMA dalam fashion show berbahan bekas ini. Mayoritas peserta adalah perempuan, hanya ada 2 orang laki-laki.
![]() |
Uniknya, 2 dari peserta fashion show berasal dari SLB. Mereka memiliki keterbatasan fisik berupa tuna rungu dan tuna grahita. Namun semangat dan rasa percaya diri kedua peserta ini patut diacungi jempol. Mereka melenggak-lenggok mantap di atas karpet merah sambil sesekali melambaikan tangan ke arah juri. Para penonton pun bersorak-sorai menyaksikannya.
Acara ini menyedot perhatian para warga. Mereka berbondong-bondong masuk ke halaman rumah dinas Wali Kota ini untuk menyaksikan fashion show yang sarat kampanye peduli sampah ini. Banyak juga pelajar yang terlihat hadir untuk mendukung penampilan perwakilan dari sekolah mereka.
"Kami kumpulkan bahan pembuatan pakaian bekas ini dari sampah-sampah di sekolah. Desainnya dari kami dan dibantu guru," kata Erni, siswa MAN Pangkalpinang.
![]() |
Proses pembuatannya pun tak terlalu lama, hanya memakan waktu sekitar seminggu. Mereka mengaku puas dengan fashion show ini. Selain dapat membuat gaun cantik, mereka juga membantu menyadarkan warga tentang pentingnya mengelola sampah.
"70% sampah di tempat kami didaur ulang, hanya 30% yang dibuang. Kami setorkan sampah-sampah itu ke Bank Sampah Papin punya Dinas Kebersihan," ujarnya.
Di akhir acara, tim juri langsung mengumumkan para pemenang fashion show. Namun penyerahan trophy akan dilaksanakan saat upacara peringatan HUT Kota Pangkalpinang ke-259 pada Sabtu (17/9) mendatang.
![]() |