"Kalau saya berpikir menyerang pribadi seseorang itu bukan politik yang bermartabat. Saya berpikirnya itu politik rendah. Yang namanya berpolitik yang baik, kita harus beradu program," ujar Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi saat berbincang, Kamis (15/9/2016).
"Jangan sampai kita terlihat malah menyerang pribadi. Tetapi jangan berpikir Nasdem akan menyerang balik calon lain," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufiqulhadi menambahkan, suasana jelang Pilgub DKI harus tetap sejuk tanpa ada saling menyerang dengan cara yang tidak sehat. Beradu program, kata dia, adalah cara paling elegan untuk membuktikan ke masyarakat.
"Kita inginkan situasi politik yang teduh. Pak Ahok ini kan sudah berusaha yang terbaik jadi ya biarlah masyarakat yang menilai. Politik partai Nasdem adalah politik yang bermartabat. Kita harus menyuguhkan kepada masyarakat bahwa calon yang kita usung berprestasi dan bukan menyerang pribadi orang lain," jelasnya.
Baca Juga: Gigihnya PAN yang Berkursi 2 dan Ujaran Sontoloyo ke Ahok
Ia menangkap sinyal kepanikan yang terjadi pada kelompok atau parpol yang kontra Ahok.
"Saya lihat ini juga menjadi simbol kepanikan kelompok kelompok yang tidak mendukung Ahok. Mereka sampai sekarang juga kan belum terlihat mengusung siapa. Tapi sekali lagi politik kami adalah politik bermartabat," kata anggota Komisi III DPR RI itu.
Sebelumnya diberitakan Amien Rais dan Ahok terlibat ketegangan menjelang Pilgub DKI. Cerita bermula saat Amien memberikan khotbah Idul Adha bermuatan politis dengan meminta warga DKI Jakarta hati-hati memilih cagub tukang gusur. Ahok pun kemudian bereaksi dengan meminta Amien mendengarkan imbauan MUI agar jangan khotbah politis, Amien pun langsung bereaksi keras.
"Kalau saya bicara di depan akademisi, ya pentingnya ilmu pengetahuan, jadi saya kira si Ahok itu memang sontoloyo, dia enggak tahu agama dia," kata Amien di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu (14/9) tadi malam.
Amien menilai Ahok tak paham dengan konteks khotbah yang dia sampaikan. Bagi Amien, khotbah yang dia sampaikan sesuai dengan konteks yang dia hadapi saat itu. Khotbahnya relevan dengan kenyataan dan Amien merasa perlu menyampaikan. Apalagi agama adalah mencakup segala hal, termasuk soal politik.
"Ya si Ahok itu belajar Islam yang benar ya, kan nggak tahu Agama Islam, enggak tahu apa-apa dia Islam itu agama yang kaffah, Islam itu bicara soal keadilan, soal kesehatan, soal pendidikan, soal akhlak, soal politik dan lain-lain ya. Jadi seorang khatib tentu melihat hal-hal yang relevan," kata Ketua Dewan Kehormatan PAN ini. (wsn/imk)