Keadaan begitu genting, sehingga dia harus segera mendapatkan kendaraan ambulans untuk si tetangga. Sayang kendaraan ambulans yang diharap tak mudah didapat. Ada satu tapi harganya mahal tak terjangkau. Itu pun tak ada sopir, padahal Shaloeky dan tetangga tidak ada yang bisa mengemudi kendaraan roda empat.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masya Allah, orang mengalami kesusahan kok masih ditambah susah mencari mobil ambulans," kata Shaloeky mengisahkan kembali
kenangannya sembilan tahun silam itu kepada detikcom, Rabu (14/9/2016).
Saat itu, kenang Shaloeky, dia akhirnya mendatangi salah satu rumah sakit untuk menyewa ambulans. Dua pengamalan pahit itu, cukup membuat hati Shaloeky getir.
Dia pun berjanji, jika memiliki rezeki lebih akan membeli sebuah mobil yang akan difungsikan sebagai ambulans. Harapannya, kendaraan itu bisa digunakan untuk meringankan beban bagi tetangga dan warga yang mengalami musibah.
Doa Shaloeky diijabah tiga tahun kemudian. Pada 2010 usaha Sate Klopo Ondomohen Shaloeky laris manis. Rezekinya pun berlimpah.
Shaloeky memenuhi janjinya, membeli sebuah mobil Suzuki APV dan dijadikan mobil ambulans gratis bagi warga yang membutuhkannya. Waktu itu, dengan mengeluarkan dana Rp 150 juta bisa membeli mobil Suzuki APV dan dimodif menjadi mobil
ambulans yang dilengkapi dengan lampu rotator, hingga keranda untuk orang sakit atau jenazah.
"Alhamdulillah sekitar 3 tahun kejadian itu, saya punya rezeki dan bisa membeli mobil ambulans yang saya gratiskan," kata dia.
Mobil ambulans Shaloeky itu diberi nama 'Ambulance Assabilillah'. Sedangkan bagian kap depan mobil juga tertulis nama 'Ketonmas RW 07'.
"Alhamdulillah sekarang ikut senang bisa meringankan beban warga yang mengalami musibah. Juga ingin mengangkat nama kampung, makanya di bagian depan mobil tertulis Ketonmas (Ketabang Ondomohen Magersari)," kata Shaloeky.
Shaloeky menggratiskan layanan ambulans ini bagi warga yang kurang mampu. Bahkan terkadang dia memberikan uang duka bagi
keluarga tak mampu yang menggunakan ambulans-nya. Namun untuk keluarga yang terlihat cukup dan mampu, dia tak sepenuhnya
menggratiskan tapi juga tidak memberatkan.
Bagi Shaloeky, kapan lagi bersedekah kalau tidak sekarang. Mumpung masih diberi umur panjang sebisa mungkin sering-seringlah beribadah. (erd/erd)