Bule Jerman Mengemis, Dirjen Imigrasi: Pengetatan Terhadap WNA Sudah Ada

Bule Jerman Mengemis, Dirjen Imigrasi: Pengetatan Terhadap WNA Sudah Ada

Idham Kholid - detikNews
Kamis, 15 Sep 2016 09:53 WIB
Foto: Bule Asal Jerman Ditangkap Satpol PP/ Rois detickom
Jakarta - Benjamin, bule asal Jerman yang pernah mengemis di Bali dan tertangkap mengemis di Surabaya, Jawa Timur. Dari kasus itu, apakah akan ada pengetatan masuknya WNA ke Indonesia?

"Jadi selama ini pengetatan itu sudah dilakukan. Tapi, kita kan tidak bisa memantau 100 persen setiap orang asing berada di mana," kata Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM Ronny F Sompie saat dihubungi detikcom, Kamis (15/6/2016).

"Australia saja itu dia pernah kebobolan, ada perusahaan menampung 1.500 orang. Sekian lama meraka baru bisa tahu. Artinya, orang asing mau kemana saja dia enggak bawa GPS, ya kan?" sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bule yang mengaku duda anak tiga sejak tahun lalu itu mengakui tidak punya pekerjaan yang pasti di negara asalnya, Jerman. Namun, dirinya punya angan-angan bisa berkeliling Asia dengan bekal Rp 100 juta. Bekal itu didapat dari bantuan pemerintah Jerman yang setiap bulannya mendapatkan Rp 5 juta.

Agar kejadian seperti ini tidak terulang, apakah pengetatan WNA yang masuk ke Indonesia bisa hingga soal cukup tidaknya uang yang dia bawa?

"Itu harus melalui rapat dengan instansi terkait, dengan Pariwisata, Bea Cukai, kalau kita (Imigrasi) itu yang penting dia sudah mempunyai tiket kembali. Dia harus kembali sesuai dengan masa visanya. Kalau visanya sebulan ya harus sebulan," ucapnya.

Dengan uang yang pas-pasan, Benjamin nekat ingin mengunjungi berbagai negara Asia seperti Vietnam, Hong Kong, Taiwan, hingga Indonesia.

Dari catatan buku paspornya, dia masuk ke Indonesia pada 20 Agustus 2016. Uang bekal yang dibawanya hanya Rp 25 juta. Karena kondisi keuangannya sangat minim sekali, dia mencari uang tambahanya dengan mengemis di negara traveling tujuannya.

Benjamin diamankan anggota Satpol PP Surabaya di Jl Kayoon, Minggu (11/9). Ia kedapatan tengah mengemis. Aksi serupa sebelumnya dilakukan di Tabanan, Bali, Thailand, Manila, dan Hong Kong. (idh/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads