Seorang Pasien Difteri di Purwakarta Meninggal Dunia

Seorang Pasien Difteri di Purwakarta Meninggal Dunia

Tri Ispranoto - detikNews
Kamis, 15 Sep 2016 03:11 WIB
Ilustrasi proses vaksinasi (Foto: thinkstock)
Purwakarta - Seorang bocah warga Kampung Cisalada, Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, Ilham (6), meninggal dunia setelah sepekan terakhir dinyatakan terserang penyakit yang bersumber dari bakteri Corynebacterium diphtheriae atau dikenal dengan penyakit Difteri.

Wakil Direktur Utama RSUD Bayu Asih, Deni Darmawan menjelaskan, Ilham sebelumnya dirawat di rumah sakit milik Pemkab Purwakarta tempatnya menjabat saat ini. Namun beberapa hari terakhir sekitar tiga hingga empat hari lalu dia dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Tadi meninggal dunia di RSHS atas nama Ilham warga Kecamatan Jatilhur," jelas Deni saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (14/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi mengatakan, sejak sepekan terakhir sedikitnya ada tujuh warga dari Desa Mekargalih dan Desa Cisalada yang keduanya masuk wilayah Kecamatan Jatiluhur dinyatakan terjangkit penyakit Difteri.

Dari jumlah tersebut empat diantaranya masih dirawat di RSUD Bayu Asih sementara tiga lainnya telah dirujuk ke RSHS. "Yang di RSHS meninggal satu (Ilham). Jadi tinggal dua orang yang sekarang di RSHS," ungkapnya.

Lebih lanjut Deni mengatakan, Ilham selama menjalani perawatan kondisinya terus memburuk. Daya tahan tubuh bocah tersebut terus menurun sehingga bakteri dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan gangguan pernafasan hingga ke otot jantung.

Menurut Deni, khusus di dua desa tersebut program vaksinasi memang tidak berjalan baik. Bahkan saat petugas kesehatan akan melakukan vaksinasi door to door banyak warga yang menolak tanpa alasan yang jelas.

"Sebagian warga menolak tanpa alasan yang jelas. Bahkan sampai tutup pintu. Termasuk yang meninggal hari ini juga tidak mau divaksin," kata Deni yang juga mantan Kabid Pelayanan dan Promosi Dinkes Kabupaten Purwakarta itu.

Kejadian tersebut, kata Deni, sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasalnya untuk kasus seperti ini satu pasien yang terjangkit sudah dinyatakan jika daerah tersebut berstatus KLB.

Pihaknya berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat lain agar mau divaksin dan hal serupa tidak kembali terulang dan menjangkit masyarakat di Kabupaten Purwakarta.

(dnu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads