Kapolda Sulteng: Senjata Basri Hanyut ke Sungai, 1 Pengikut Santoso Lari

Kapolda Sulteng: Senjata Basri Hanyut ke Sungai, 1 Pengikut Santoso Lari

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Rabu, 14 Sep 2016 20:43 WIB
Foto: idham/detikcom
Jakarta - Pengikut mendiang Santoso, -pimpinan Mujahidin Indonesia Timur-, Basri dan istrinya ditangkap oleh Satuan Tugas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia. Sementara satu orang pengikut Santoso, Andika Eka Putra alias Andika tewas setelah hanyut terseret arus dan terbentur batu.

Selain Basri dan istrinya serta Andika, ada satu pengikut Santoso yang berhasil kabur. Dia diduga adalah Sabron. Keempat pengikut Santoso itu terseret arus saat berusaha menyeberang Sungai Puna di Desa Tangkura, Poso Pesisir Selatan, Poso, Sulawesi Tengah pada Rabu (14/9/2016).

"Berempat (total kelompok Basri yang nyeberang), satu lagi Sabron belum ketangkap lagi di cari," kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).

Akibat terseret arus, perlengkapan dan senjata Basri dan kawan-kawan ikut hanyut di Sungai Puna. "Senjatanya hanyut ada 2. Satu M 16 satu rakitan tapi mini uzzy," kata Rudy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rudy, Basri dan teman-temannya nekat nyeberang sungai Puna di tengah perburuan di kawasan Poso, Sulawesi Tengah. Kelompok itu diduga kehabisan bahan logistik.

"Nyeberang, dia kan kelaparan juga habis makan logistiknya berkurang. Kemarinkan di atas hujan deras," kata Rudy.

Basri di tangkap di Sungai Puna tanpa melakukan perlawanan. Sedangkan Istrinya tersangkut di atas bebatuan Sungai Puna dan telah berhasil dievaluasi oleh Satgas Tinombala.

"Keduanya Sehat (Basri dan istrinya), Sedangkan Andika sudah diperiksa di RS, tidak ada luka tembak tapi akibat benturan hanyut di sungai itu pun keterangan Basri ketika diperiksa sama persis," tambah Rudy. (edo/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads