Emil, sapaanya menilai semua pihak harus berperan dalam memfasilitasi pengetahuan untuk penyandang tunanetra. Selain itu, sambung dia, gerakan konversi buku untuk tunanetra ini harus menggema hingga ke seluruh pelosok negeri.
"Pertimbangan saya menantang Wali Kota Makassar supaya melompat meratanya lebih jauh terasa. Kalau masih di pulau Jawa gemanya masih di situ-situ saja, jadi inginnya heboh juga di wilayah timur," kata Emil di sela-sela kegiatan gerakan 'Tantangan Berbagi Buku Untuk Tunanetra' di Balai Kota Bandung, Rabu (14/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lagi mikir ini agar tidak hanya sesaat, karena warga Bandung mudah banget berbagi. Kita kan punya ratusan ribu anak sekolah, ini baru 1.300 kalau kita rutinkan bukunya akan sangat bermanfaat nantinya," ucap dia.
Pembina Yayasan Mitra Netra Anita Chairul Tanjung berharap Wali Kota Makassar M Ramdhan 'Danny' Pomanto bisa menjawab tantangan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan baik. Ia juga berharap antusias masyarakat di Kota Makassar bisa lebih besar dibanding Kota Bandung.
"Saya berharap nanti Wali Kota Makassar bisa menjadi puluhan ribu relawan. Karena saya mempunyai misi bahwa buku adalah jendela dunia, tunanetra mempunyai kesamaan hak," kata dia di lokasi yang sama.
Anita mengajak semua masyarakat ikut menyebarluaskan gerakan berbagi buku untuk tunanetra ini. Sehingga, sambung dia, para penyandang tunanetra ini bisa mengakses lebih banyak lagi buku hasil konversi dalam bentuk braille dan audio. (ern/trw)











































