Gerakan yang digagas oleh Yayasan Mitra Netra bekerjasama dengan IBM Indonesia ini bertajuk 'Tantangan Berbagi Buku Untuk Tunanetra'. Kota Bandung menjadi tuan rumah kedua setelah sebelumnya berlangsung di Kota Bogor.
Pembina Yayasan Mitra Netra Anita Chairul Tanjung mengatakan tujuan dari gerakan ini ialah untuk membantu para penyandang tunanetra mengakses pengetahuan lebih banyak lagi melalui buku. Mengingat, buku merupakan gudang informasi dan jendela dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom |
Anita menuturkan setiap tahunnya rata-rata penerbit buku di Indonesia menerbitkan 30 ribu judul buku. 2.800 diantaranya merupakan buku braille dan 2.500 buku berbentuk audio. Jumlah tersebut dinilai Anita masih sangat minim.
Saat ini di Indonesia, kata dia, tercatat sebanyak 3,5 juta penduduk merupakan penyandang tunanetra. Sehingga, sambung dia, masih perlu banyak lagi penerbitan buku braille dan audio untuk memenuhi kebutuhan penyandang tunanetra.
"Kami terus mengajak Pemda, pengusaha, penulis untuk sama-sama saling bahu-membahu memfasilitasi buku untuk tunanetra," jelas dia.
Ia menjelaskan hasil pengetikan ulang 1.500 judul buku ini nantinya akan diproses menjadi buku elektronik dan braille. Kemudian, lanjut dia, buku-buku format baru akan didistribusikan melalui perpustakaan online.
"Saya berharap ini momentum penting dalam berbagi kepada tunanetra. Dengan jari relawan berbagi cinta, dengan jari tunanetra melihat dunia," tutur dia.
Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom |
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sangat mendukung penuh gerakan sosial untuk penyandang tunanetra ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat istimewa dan harus didukung penuh oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.
"Mudah-mudahan akan segera menjadi buku digital dan braille. Sehingga nantinya bermanafaat bagi saudara-saudara kita (tunanetra) untuk melihat jendela dunia (buku)," kata Emil, sapaan Ridwan Kamil
Emil mengajak semua unsur masyarakat khususnya pelajar untuk sama-sama terus terlibat dalam kegiatan semacam ini. Pasalnya, sambung dia, kegiatan ini merupakan pembelajaran bagi para pelajar tentang nilai-nilai berbagi.
"Hidup ini harus punya nilai positif, jadi pelajar tangannya harus di atas selalu berbagi dan memberi. Jangan hobinya tangan di bawah minta-minta," ujar dia.
Anita Chairul Tanjung (Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom) |
Gerakan 'Tantangan Berbagi Buku Untuk Tunanetra' ini secara resmi dibuka langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selaku tuan rumah. Pembukaan ditandai dengan pengetikan paragraf terakhir buku berjudul legenda Sangkuriang. (err/trw)












































Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom
Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom
Anita Chairul Tanjung (Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom)