Ribuan Relawan Semarakkan Gerakan 'Tantangan Berbagi Buku untuk Tunanetra'

Ribuan Relawan Semarakkan Gerakan 'Tantangan Berbagi Buku untuk Tunanetra'

Mukhlis Dinilah - detikNews
Rabu, 14 Sep 2016 12:31 WIB
Ribuan Relawan Semarakkan Gerakan Tantangan Berbagi Buku untuk Tunanetra
Aksi sosial 'Tantangan Berbagi Buku Untuk Tunanetra' di Bandung, Rabu 14 September 2016 (Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom)
Bandung - Sebanyak 1.300 relawan yang terdiri dari pelajar SMA/SMK di Kota Bandung mengikuti gerakan sosial mengetik ulang 1.500 judul buku untuk tunanetra. Nantinya pengerjaan itu pengetikan ulang itu akan proses menjadi buku elektronik dan braille.

Gerakan yang digagas oleh Yayasan Mitra Netra bekerjasama dengan IBM Indonesia ini bertajuk 'Tantangan Berbagi Buku Untuk Tunanetra'. Kota Bandung menjadi tuan rumah kedua setelah sebelumnya berlangsung di Kota Bogor.

Pembina Yayasan Mitra Netra Anita Chairul Tanjung mengatakan tujuan dari gerakan ini ialah untuk membantu para penyandang tunanetra mengakses pengetahuan lebih banyak lagi melalui buku. Mengingat, buku merupakan gudang informasi dan jendela dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengetahuan merupakan hak semua orang termasuk penyandang tunanetra. Dengan gerakan ini kami ingin membantu memenuhi hak-hak itu," kata Anita dalam sambutannya di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Rabu (14/9/2016).

Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom

Anita menuturkan setiap tahunnya rata-rata penerbit buku di Indonesia menerbitkan 30 ribu judul buku. 2.800 diantaranya merupakan buku braille dan 2.500 buku berbentuk audio. Jumlah tersebut dinilai Anita masih sangat minim.

Saat ini di Indonesia, kata dia, tercatat sebanyak 3,5 juta penduduk merupakan penyandang tunanetra. Sehingga, sambung dia, masih perlu banyak lagi penerbitan buku braille dan audio untuk memenuhi kebutuhan penyandang tunanetra.

"Kami terus mengajak Pemda, pengusaha, penulis untuk sama-sama saling bahu-membahu memfasilitasi buku untuk tunanetra," jelas dia.

Ia menjelaskan hasil pengetikan ulang 1.500 judul buku ini nantinya akan diproses menjadi buku elektronik dan braille. Kemudian, lanjut dia, buku-buku format baru akan didistribusikan melalui perpustakaan online.

"Saya berharap ini momentum penting dalam berbagi kepada tunanetra. Dengan jari relawan berbagi cinta, dengan jari tunanetra melihat dunia," tutur dia.

Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sangat mendukung penuh gerakan sosial untuk penyandang tunanetra ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat istimewa dan harus didukung penuh oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

"Mudah-mudahan akan segera menjadi buku digital dan braille. Sehingga nantinya bermanafaat bagi saudara-saudara kita (tunanetra) untuk melihat jendela dunia (buku)," kata Emil, sapaan Ridwan Kamil

Emil mengajak semua unsur masyarakat khususnya pelajar untuk sama-sama terus terlibat dalam kegiatan semacam ini. Pasalnya, sambung dia, kegiatan ini merupakan pembelajaran bagi para pelajar tentang nilai-nilai berbagi.

"Hidup ini harus punya nilai positif, jadi pelajar tangannya harus di atas selalu berbagi dan memberi. Jangan hobinya tangan di bawah minta-minta," ujar dia.

Anita Chairul Tanjung (Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom)

Gerakan 'Tantangan Berbagi Buku Untuk Tunanetra' ini secara resmi dibuka langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selaku tuan rumah. Pembukaan ditandai dengan pengetikan paragraf terakhir buku berjudul legenda Sangkuriang. (err/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads