Prarekonstruksi di Rumah PI, AJS Peragakan Curhat dan Menangis di Depan Korban

Prarekonstruksi di Rumah PI, AJS Peragakan Curhat dan Menangis di Depan Korban

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 13 Sep 2016 19:09 WIB
Prarekonstruksi di Rumah PI, AJS Peragakan Curhat dan Menangis di Depan Korban
Prarekon di Pondok Indah/ Foto: Mei Amelia/detikcom
Jakarta - Tersangka perampokan Andi John (AJS 38) dan SA melakukan prarekonstruksi di rumah korban Asep Sulaiman di Pondok Indah, Jaksel. Dalam prarekon itu, tersangka AJS sempat curhat hingga menangis dan mencium kaki korban dan istrinya.

"Tadi ada adegan itu. Itu (tersangka menangis) karena paikologisnya sudah turun lantaran sudah dikepung polisi dan selain itu, kami apresiasi juga Pak Asep juga bisa mengulur waktu pelaku dan mengajak pelaku berbicara," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan kepada wartawan di lokasi, Selasa (13/9/2016).

Prarekonstruksi di rumah korban dilakukan secara tertutup. Wartawan tidak diperbolehkan mengikuti jalannya prarekonstruksi di dalam rumah korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya karena dari pihak korban keberatan. Kami menghargai karena itu privasi mereka," imbuh Hendy.

Setelah tersangka AJS dan SA masuk dengan cara melompati pagar rumah korban pada Sabtu (3/9) sekitar pukul 03.00 WIB, keduanya sempat bersembunyi di ruang fitnes. Keduanya masuk ke kamar korban pada pukul 05.30 WIB.

Setelah berhasil menguasai korban, AJS berbincang dengan korban. Sebelumnya, AJS sempat mengancam akan membunuh dan menodongkan pistol ke korban.

Bahkan istri korban, Ny E yang sempat berteriak meminta tolong di balkon rumah, kembali dibawa masuk oleh tersangka SA. Asep bersama istri dan anak-anaknya kemudian dikumpulkan di dalam kamar.

Asep yang sudah ketakutan kemudian berkata, 'kalau mau ambil harga, uang atau barang silakan ambil. Yang penting keluarga saya tidak diapa-apain'

Kemudian tersangka AJS menjawab 'ikut ke Polda Sekarang, karena bapak sudah diintai lama. Ini urusan politik.' Yang kemudian dijawab oleh korban bahwa dirinya bukan politisi. Hal itu terungkap dalam adegan ke-26.

Setelah itu, korban dan tersangka AJS duduk di sofa dan saling ngobrol. Sementara tersangka SA berdiri di dekat pintu, sedangkan istri korban dan anak-anaknya serta pembantu tiduran di lantai.

Di sisi lain, situasi di luar rumah korban sudah ramai oleh para tetangga setelah mendengar teriakan korban. Korban bahkan sempat diminta tersangka untuk mengatakan kepada orang-orang di luar bahwa tidak terjadi apa-apa di dalam rumah korban dan hanya masalah keluarga saja.

Karena situasi di luar sudah ramai, akhirnya korban pun mengajak AJS berbicara dari hati ke hati. Asep sempat bertanya, apakah AJS muslim atau bukan, lalu dijawab AJS 'iya'.

"Kalau sesama muslim kita ini saudara, kita harus saling membantu dan menolong," ujar Asep seperti tetuang dalam adegan ke-29 yang diperagakan oleh pemeran pengganti.

AJS pun curhat. Dia cerita soal jati dirinya. Ia mengungkap bahwa dirinya tidak punya ayah sejak kecil dan lahir dari keluarga sederhana serta cerita sedih soal dirinya. Saat itu AJS belum menbuka sebo.

Lalu korban menasihati AJS dengan mengatakan, 'Pintu taubat selalu terbuka setiap saat. Mungkin kura ketemu hari ini pada suasana yang tidak enak, tapi mungkin jadi berkah di masa depan.'

Selama dalam penyanderaan, Asep kerap menasihati korban berulang kali. Sampai akhirnya, sekitar pukul 09.00 WIB, AJS dan membuka sebonya. Ia lalu bersujud dan mencium kaki Asep sambil meminta maaf berulang kali.

AJS pun sempat menyerahkan senpinya kepada korban sambil berkata, 'bunuh saya pak, saya sudah tidak berguna.' Hal ini terurang dalam adegan ke-36.

Namun korban meletakkan senjata itu di atas meja, kemudian berkata kepada AJS, 'saya tidak akan membunuhmu.'

Momen mengharukan pun terjadi. Dalam adegan ke 37e, korban memeluk AJS untuk menenangkannya serta mengusap kepalanya. Korban pun sempat menawarkan kepada AJS untuk menjadi anaknya yang kemudian disambut oleh jawaban 'iya' oleh tersangka.

Setelah itu, suasana yang tadinya tegang menjadi mencair. AJS dan SA bahkan sempat meminta pakaian untuk ganti karena kotor kepada korban.

Tidak hanya itu, AJS juga memijat kaki istri korban. Selanjutannya, AJS dan SA memakan kue yang diambilkan oleh istri korban. (mei/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads