"Itu terkait dengan berbagai macam kejahatan transnational crime baik narkotika, traficking in person dan lainnya yang sering terjadi antar negara itu," kata Ari di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2016).
"Ya relatif sebenarnya kalau negara-negara di ASEAN lebih unggul polisi RI ini, kasusnya banyak di sini. Mereka punya terknologinya. Nah tempat pelatihannya kita ada di sini seperti giseleg dan sebagainya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian nanti kerjasama, mereka akan tetap melaksanakan kegiatan latihan bersama," ujarnya.
Baca juga: Kabareskrim Temui Menteri Keamanan Publik Vietnam Bahas Kejahatan Perairan
Tidak hanya itu, kata Ari, pertemuan tersebut juga membahas soal adanya beberapa kasus yang memang terkait dengan Vietnam. Seperti kasus WNI yang melakukan perompakan beberapa waktu lalu.
"Melakukan perompakan di wilayah perairan Malaysia tapi kapalnya kemudian dibawa ke Vietnam yang kemaren sedang dalam proses dikembalikan ke Indonesia," paparnya.
Selain itu, tutur Ari, hal lain yang dibahas adalah soal kasus WNI yang menjadi kurir narkoba di Vietnam.
"Kemudian salah satu juga dari orang Uighur yang bergabung dengan (kelompok) Santoso, itu dari hasil keterangannya dia melalui negara Vietnam sebelum sampai ke Indonesia," tutup Ari. (idh/rvk)











































