Sejak dioperasikan pada Desember 2015 lalu baru separuh bagian waduk yang terisi. Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso menyebut sumber air banyak dialirkan ke areal persawahan untuk kebutuhan warga.
"Sejak pengisian awal air (impounding) awal Desember lalu, waduk ini terisi 5,5 juta m3 dari kapasitas 10 juta m3. Memang belum terisi semua, karena sumber aliran air sungainya masih dipakai warga, tidak semua untuk mengisi waduk," ujar Imam saat meninjau lokasi, Sabtu (9/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Imam menjelaskan selain untuk irigasi pertanian, manfaat sumber air dari waduk Bajulmati juga dirancang untuk penyedia air baku, penahan banjir, pembangkit listrik, bahkan wisata.
Pemanfaatan pembangkit listrik saat ini masih dalam kajian bentuk kerja sama yang akan dilakukan antara pemerintah dan pihak swasta. Nantinya potensi listrik yang bisa dihasilkan dari waduk tersebut akan mencapai 0,34 Mega Watt yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan waduk atau dijual ke PLN.
"Sudah banyak perusahaan swasta yang akan berinvestasi untuk pembangkit listrik ini, namun masih kita sharing aturan-aturan kerjasamanya," bebernya.
Imam menjelaskan dirinya bertugas memantau perkembangan waduk-waduk di Indonesia termasuk waduk Bajulmati di Banyuwangi. Nantinya temuannya ini akan dilaporkan Menteri PUPR ke Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi terus memantau perkembangan waduk yang dibangun di Indonesia. Selasa rencananya akan dilaporkan ke Pak Menteri untuk diteruskan ke Pak Jokowi. Rencananya Pak Jokowi yang akan meresmikan langsung," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Berantas Amir Hamzah yang menangani pengelolaan waduk di Jawa Timur menambahkan hadirnya waduk bermanfaat untuk menampung air yang dibuang ke laut. Hadirnya waduk Banjulmati menjaga ketersediaan air di Banyuwangi tetap terjaga.
"Bendungan memang seyogyanya banyak dibangun. Pasalnya dari total 100 persen air sungai, 80 persennya dibuang ke laut. Belum ada yang menyimpan kan sayang kalau hanya terbuang padahal banyak manfaatnya," katanya.
Pemanfaatan waduk yang dibangun dengan dana Rp 422 M itu diakui Amir sudah sesuai rencana. Hanya saja saat ini Balai Besar Sungai Brantas punya target mengisi waduk tersebut hingga penuh.
"Progressnya sudah 100 persen sesuai rencana, saat ini tinggal perawatan dari kontraktor. Sekarang masih proses pengisian waduk. Target kami musim penghujan bisa terisi optimal," tukasnya.
![]() |
Amir memanbahkan pihaknya bersama Dinas Pengairan Banyuwangi akan melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan waduk. Sehingga masyarakat diharapkan sadar lingkungan dan mampu memanfaatkan sumber air tersebut dengan bijaksana.
"Pekan depan kami bersama Dinas Pengairan Banyuwangi akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan waduk ini," tambahnya. (ams/rvk)