![]() |
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Anung Sugihantono menerangkan, sampai pukul 07.00 pagi waktu Saudi, Minggu (11/9/2016), Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arafah sudah menerima 36 rujukan dari tim kesehatan maktab Arafah. Dari jumlah itu, 15 orang di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi yang ada di sekitar Arafah.
Baca: Melempar Simbol Penindasan, Keserakahan dan Kemunafikan
Selain itu, ada juga jemaah yang akan disafariwukufkan atau diberangkatkan ke Arafah dengan bantuan kendaraan khusus. Totalnya mencapai 127 orang hingga pagi tadi, dengan rincian 90 orang di bus duduk dalam enam bus dan 37 jemaah yang akan naik bus posisi berbaring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di luar itu, ada juga 32 jemaah yang akan dibadalkan karena kondisi kesehatannya yang sudah tak memungkinkan untuk ikut safari wukuf. Dengan demikian, angka itu akan ditambahkan dengan jemaah yang wafat dan akan dibadalkan.
Terkait jemaah wafat, laporan terakhir yang masuk ke tim kesehatan ada 6 jemaah yang meninggal selama periode Arafah. Sebelum wukuf data terakhir jemaah wafat ada 87 orang. Namun angka ini masih bergerak dan belum bisa disampaikan data rincinya.
"Dari pelayanan jemaah yang berlangsung di KKHI, kita menemukan hampir 80 persen itu persoalan exhausted, karena panas dan kelelahan. Itu yang lebih menonjol," kata Anung soal apa saja keluhan jemaah.
Karena itu, pihaknya terus mengimbau agar para jemaah tidak banyak beraktivitas di luar tenda selain untuk mengikuti wukuf.
Baca: Lontar Jumrah dan Pergerakan Saat Armina (mad/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini