"Ini sebenarnya modus pencurian lama," ujar Kapolsek Setiabudi AKBP Marwoto kepada detikcom, Minggu (11/9/2016).
Marwoto mengatakan dirinya juga pernah menangani kasus yang sama saat bertugas di wilayah Cilandak, Jakarta Selatan pada tahun 2010. Pencurian dilakukan saat korban tengah asyik nongkrong dengan kawan-kawannya dan tanpa disadari tasnya hilang dimbil orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus diwaspadai oleh masyarakat yang seperti ini," ucapnya.
Kasus ini kembali mencuat setelah salah seorang warga menjadi korban pencurian yang kehilangan tas saat tengah mengobrol santai dengan teman-temannya di sebuah kedai kopi di mal di kawasan Jl Prof Dr Satrio, Jakarta.
Korban yang bernama Anjari ini mengatakan dirinya berada di cafe untuk melakukanmeeting soal pekerjaan. Ia tiba di sebuah kedai kopi pada Jumat (9/9) sebelum pukul 14.00 WIB. "Saya menaruh tas di samping kiri kursi yang saya duduki dengan bersandar pada pilar besar tersebut. Posisi ini saya anggap aman, karena berada dari sisi berbeda dari pintu keluar dan juga bukan jalur lalu lalang pengunjung. Apalagi kami berempat duduk dan berdiskusi di situ juga," tutur Anjari.
Pukul 15.30 WIB, Anjari sadar tasnya sudah tidak ada. Isi tas Anjari di antaranya laptop, hard disk, flash disk, dompet, sejumlah uang, kunci mobil, dan surat berharga lain.
Setelah melapor ke pihak kedai kopi dan pengelola mal. Terekam dalam CCTV bahwa yang mengambil tas Anjari berjumlah dua orang.
(tfq/imk)











































